inijabar.com, Depok – Melalui tayangan video aksi tawuran yang melibatkan sejumlah siswa SD beredar luas di salah satu platform media sosial unggahan pesan status WhatsApp.
Menurut hasil penelusuran tim inijabar dalam tayangan video berdurasi 56 detik itu tampak kedua kelompok siswa SD mengenakan pakaian pramuka berasal dari SDN Cilangkap 8 dan SDN Cilangkap 5 terlibat aksi tawuran, di kawasan Perumahan Pesona Laguna, Kelurahan Cilangkap Kecamatan Tapos, Kota Depok pada Sabtu (10/5/2025).
Aksi tawuran yang melibatkan antar kedua siswa sekolah dasar itu sontak menjadi perhatian masyarakat luas. Pasalnya saat kejadian, beberapa siswa diduga terdapat membawa senjata tajam bahkan sengaja merekamnya melalui video yang diunggah rekannya di media sosial.
Guru SDN 8 Cilangkap, Masrokan menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sudah melakukan penanganan dengan memanggil seluruh orang tua siswa yang terlibat tawuran tersebut. Kata dia, dari hasil penelusuran sebanyak 20 siswa terlibat dalam tawuran yang hampir seluruhnya yaitu siswa kelas VI.
“Orang tua siswa yang bersangkutan seluruhnya sudah kita panggil untuk datang ke sekolah dimintai keterangan dan membuat surat pernyataan. Seluruhnya ada 20 siswa termasuk dua anak yang membawa mirip senjata tajam,"ujar Masrokan saat memberikan keterangan kepada wartawan, Senin (12/5/2025).
Lebih lanjut, ia mengatakan, adapun temuan mirip senjata tajam yang digunakan siswa pada saat tawuran pihaknya membenarkan. Menurut dari pengakuan siswa bahwa barang mirip senjata tajam itu didapatkan dengan membeli Rp15.000 kepada rekannya siswa SMP.
“Ada dua orang yang membawa barang, menurut pengakuan dari siswa sendiri barang tersebut dia beli dari anak SMP bentuknya penggaris yang sudah dibentuk tajam dan satu lagi masih bentuk penggaris besi,” ucapnya.
[cut]
Masrokan mengungkapkan, menurut pengakuan siswa yang terlibat, kejadian berawal pada Jumat (9/5/2025) usai jam pulang sekolah para siswa kedua sekolah itu berjanjian saling menantang melalui pesan WhatsAap. Kemudian keesokan harinya kedua siswa dari dua sekolah bertemu di suatu tempat untuk terlibat tawuran.
“Awalnya kan itu dia janjian jadi pada saat kejadiannya sudah pulang sekolah. Barang yang mirip senjata tajamnya yang dibawa juga disimpan di rumah salah seorang siswa dan sempat pulang ke rumah untuk mengambilnya jadi bukan dibawa ke sekolah, “ ungkapnya.
Lanjut ia menyatakan beruntung atas kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa namun sejauh ini pihaknya sudah mengambil langkah tegas terhadap siswa yang terlibat. Bahkan pihak sekolah juga sudah menyita sejumlah barang barang yang digunakan pada saat aksi tawuran.
“Untuk sanksi tegas kami masih terus berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan yang jelas sudah ada pemanggilan kepada orang tua siswa dan menandatangani surat pernyataan di atas meterai. Kemudian barang barang senjatanya itu sudah kami sita, kita akan terus berkoordinasi dengan dinas, “ terangnya
Dia juga menyampaikan dengan adanya kejadian tersebut pihak Dinas Pendidikan sudah mendatangi sekolah guna memberikan pengarahan kepada para guru untuk mengambil langkah selanjutnya dengan melakukan pembinaan terhadap siswa dan orang tua.
“Pasca kejadian ini kita juga akan terus mengawasi siswa terutama saat usai jam sekolah. Mulai esok kita akan mewajibkan para orang tua siswa menjemput anaknya, akan ada pemeriksaan bawaan siswa di seluruh kelas, pembinaan oleh kepolisian dan nanti rencananya juga akan ada pembinaan karakter melalui kegiatan-kegiatan ekskul, “ tandasnya
Melalui program program positif sekolah yang berkaitan dengan peningkatan prestasi siswa, pihaknya berharap kejadian serupa tak terulang kembali serta menjadi pelajaran bagi seluruh pihak terutama peran sekolah dan orang tua agar selalu mengawasi siswa. (Risky)