inijabar.com, Indramayu- Direktur Utama PT.BPR Indramayu Jabar (BIMJ) Teddy Prayoga mengakui, meski di tahun 2024 mencatatkan kerugian. Namun trend positif di tahun 2025 mulai terlihat.
Di 2025 ini, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Jabar itu bakal fokus pada peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK).
Selain milik Pemprov Jabar, Saham BIMJ juga dimiliki Pemkab Indramayu. Termasuk Bank BJB.
“Bisa dilihat dari penurunan signifikan jumlah kerugian. Dari Rp 5,7 miliar pada September 2024 menjadi Rp 1,6 miliar pada Desember 2024,” jelas Teddy seperti dikutip jabarekspres, Rabu (21/5/2025).
Dia menyatakan, capaian tersebut merupakan hasil dari sejumlah langkah strategis yang telah ditempuh. Misalnya penguatan tata kelola bisnis, optimalisasi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), serta penanganan kredit bermasalah secara lebih terstruktur dan intensif.
“Memang tantangan utama kami adalah pemulihan portofolio kredit pasca pandemi. Lalu peningkatan efisiensi operasional, serta penguatan kepercayaan publik terhadap institusi,” ucapnya.
BIMJ juga di tahun 2025 bakal fokus pada peningkatan DPK. Itu melalui pengembangan produk – produk simpanan yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan masyarakat setempat.
Dana yang terhimpun akan disalurkan dalam bentuk kredit yang berkualitas dengan prinsip kehati-hatian.
“Itu seperti penerapan agunan berupa aset tetap yang memiliki nilai pasar sebagai bentuk mitigasi risiko kredit,” tutur Teddy.
Dirinya menegaskan, BIMJ akan terus bergerak untuk meningkatkan kinerja. Caranya dengan mengembangkan produk-produk unggulan yang adaptif terhadap kebutuhan pasar. Itu pada sisi penghimpunan dana maupun penyaluran kredit.
“Kami berkomitmen untuk menghadirkan layanan yang kompetitif, inovatif dan berorientasi pada kepuasan nasabah dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian dan keberlanjutan usaha,”ujarnya.
Teddy menjelaskan, pada Triwulan I 2025 ini BIMJ juga telah menunjukkan tren yang menggembirakan.
Indikatornya, kata dia, bisa dilihat dari pertumbuhan portofolio kredit, peningkatan DPK, penurunan rasio kredit bermasalah, serta pencapaian laba yang positif. Berbagai perbaikan itu juga berdampak pada meningkatnya Tingkat Kesehatan Bank (TKB) secara keseluruhan.
BIMJ sendiri juga punya komitmen dalam peran pembangunan daerah. BIMJ terus menjalin sinergi yang kuat dengan para pemegang saham. Yakni Pemprov Jabar, Pemkab Indramayu dan BANK BJB. Peran itu diwujudkan dalam beberapa program literasi dan edukasi kepada masyarakat.
“Kami juga aktif menyalurkan pembiayaan mikro kepada UMKM. Itu dari sektor perdagangan, pertanian maupun perikanan,”tandasnya.(*)