![]() |
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi |
inijabar.com, Jakarta- Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyatakan, secara prinsip gubernur konten itu menjadi penting sebagai sebuah eksposure seorang gubernur itu melakukan gebrakan-gebrakan kinerja yang terukur.
"Dengan adanya media sosial yang berlimpah tentu para gubernur dan pemimpin daerah itu bisa memamerkan apa saja yang sudah dilakukan oleh mereka,"ujarnya dikutip dari Kompas TV.
Selama ini, lanjut Adi Prayitno, banyak sekali tuntutan dari publik soal kinerja pemimpinnya. Maka dengan adanya media sosial, ini menjadi momen of the thrut (momen pembuktian) bagi para pemimpin.
"Minimal publik dan rakyat bisa melihat bahwa gubernur itu bukan sekedar duduk manis berdiam diri selama lima tahun,"tuturnya.
Adi menyebutkan, kinerja yang diekspos di media sosial oleh gubernur harus dibarengi dengan kebijakan yang konkrit.
"Misalnya soal kemiskinan bisa berkurang, akses terhadap pekerjaan semakin mudah, akses kesehatan yang mudah. Tentu kita tidak mau apa yang termuat di media sosial tersebut hanya sebatas gimmick tanpa solusinya,"beber Adi Prayitno.
Dia juga menyatakan, kalau dilihat apa yang ditunjukan para gubernur yang mengekspos kinerja nya di medsos itu disuka sama publik.
"Tapi ini akan menjadi feedback yang justru sebaliknya kalau tidak dibarengi dengan kebijakan-kebijakan terukur, misalnya keinginan wajib militer ke siswa yang dianggap nakal terus tidak dibarengi dengan kebijakan yang terukur seperti pembinaan nya, ya percuma,"ungkap Adi.
"Kenapa (anak nakal) tidak dipesantren kan, bukan kah di pesantren itu pembinaan jasmani dan rohani jya juga cukup kuat, sentuhan-sentuhan psikologis seorang ulama, kiyai menjadi penting untuk menimba anak-anak yang dianggap nakal menjadi anak yang baik dan soleh. Dan pesantren nya bisa terbantu dengan adanya program ini,"sambungnya.
Kalau membangun citra, kata Adi, itu pasti, semua pejabat publik juga punya intensi membangun citra pro rakyat.
"Tentu faedah nya akan disebut pemimpin yang akan berguna di masa-masa yang akan datang,"ucap Adi.
Sekedar diketahu, penyebutan gubernur konten diucapkan oleh gubernur Kalimantan Timur kepada Dedi Mulyadi saat menghadiri rapat dengan Komisi 2 DPR RI.(*)