![]() |
Benny Tunggul sedang mengajak Arief Prasetyo Adi berkeliling melihat UMKM di BLK Jabar. |
inijabar.com, Kota Bekasi - Di tengah kekhawatiran masyarakat tentang kenaikan harga pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah (FKLPID) Jawa Barat mengambil langkah proaktif, dengan menggelar Gerakan Pangan Murah, di BLK Kompetensi Jawa Barat, Kota Bekasi, Rabu (30/4/2025).
"Dengan kondisi saat ini, perlu adanya kolaborasi antar pihak untuk menghasilkan harga pangan yang baik bagi masyarakat. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan harga pangan yang terjangkau," kata Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, saat diwawancarai di lokasi kegiatan.
Menurutnya, gerakan ini telah diimplementasikan di lebih dari 2.300 titik di seluruh Indonesia melalui kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk BUMN di bidang pangan dan lembaga-lembaga terkait lainnya.
Arief memastikan, stok beras nasional saat ini dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, harga sebagian besar kebutuhan pokok juga relatif terkendali.
"Hanya ada harga cabai rawit merah masih tinggi. Ini karena saat cabai berbunga kebetulan musim hujan, jadi mengalami kerontokan," jelasnya.
Ia menekankan, Bapanas terus berupaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional, salah satunya dengan memperkuat produksi dalam negeri untuk komoditas yang bisa dihasilkan secara lokal.
"Untuk produk yang bisa dipenuhi dari dalam negeri, perintah Pak Prabowo harus bisa dipenuhi di dalam negeri. Karena kita berupaya agar memiliki kedaulatan pangan," ujar Arief.
Di tempat yang sama, Ketua FKLPID Jawa Barat, Benny Tunggul, mengapresiasi Bapanas atas kerja sama dalam penyelenggaraan Gerakan Pangan Murah tersebut.
"Tentunya, terima kasih kepada Bapanas yang telah membantu terselenggaranya gerakan pangan murah ini, begitu juga lembaga lainnya. Tujuan gerakan pangan murah ini bagaimana menghadirkan harga bahan pangan terjangkau bagi masyarakat," papar Benny.
Ia menjelaskan, Gerakan Pangan Murah ini juga dibarengi dengan program pelatihan pembuatan foto dan video, untuk pelaku UMKM binaan FKLPID Jawa Barat, dengan menghadirkan pihak TikTok Indonesia sebagai narasumber.
"Ada pelatihan pembuatan foto dan video, kami menghadirkan pihak TikTok Indonesia. Tujuan kami agar mereka bisa membuat konten promosi yang menarik untuk menunjang usaha mereka," pungkas Benny.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah, untuk menstabilkan harga pangan dan membangun kapasitas pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam menghadapi dinamika pasar yang semakin kompetitif. (Pandu)