Pedagang di Pantai Pangandaran Keluhkan Kebijakan Bupati Sampah Harus Dibawa Pulang

Redaktur author photo
Pengangkut sampah yang hanya menunggu di sisi jalan dekat Pantai Pangandaran.

inijabar.com, Pangandaran- Libur akhir pekan di Pantai Pangandaran terlihat mulai ramai pada Minggu (25/5/2025) pagi. Sejumlah pemgunjung terlihat menikmati suasana ombak pantai dengan berenang.

Pantai Pangandaran menjadi objek  wisata yang dikunjungi tidak hanya warga lokal tapi dari berbagai daerah termasuk pengunjung dari luar daerah bahkan mancanegara.

Sri (38) salah satu pengunjung asal Ciamis saat di konfirmasi media INI Jabar mengungkapkan, Pantai Pangandaran banyak perubahan yang sangat signifikan selain dari objek wisatanya yang ramah dan bersih.

Pantai Barat Pangandaran terlihat mulai ramai libur weekend pada Minggu (25/5/2025)

Namun, dia berharap Pemkab Pangandaran  semakin menjadikan objek wisata laut ini lebih ramah dan bersih lagi mulai dari penataan parkir dan pedagang lebih ditertibkan lagi.

Masalah parkir dan sampah menjadi hal yang terus dikeluhkan bukan hanya wisatawan tapi juga pedagang di sekitar lokasi ikut mengeluhkan terutama sampah.

Salah satu pedagang bernama Mahrus  di Pantai Barat Pangandaran mengatakan, pengangkutan sampah dilakukan setiap Minggu.

"Cuma setiap hari liburan sampah banyak jadi ga keangkut semua, kadang ibu ge geser ke sana, karena tempat sampah nya. Jaraknya jauh, jadi kurang untuk fasilitas sampah,"ungkapnya. Minggu (25/5/2025).

Dirinya juga berharap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun ke Pantai Pangandaran untuk bisa membantu menyelesaikan persoalan sampah di Pantai Pangandaran.

"Kalau kata bu Citra (bupati Pangandaran) ke pedagang, sampah nya harus dibawa pulang. Masa sampah dibawa pulang. Tadi denger sendiri kan yang angkut sampah ngomong begitu, sampah harus dibawa pulang,"ucapnya meyakinkan.

"Bagi (pedagang) yang ga punya rumah, ngontrak, mau dismpen di mana (sampah). Kadang kalau tamu nya banyak sampah nya banyak. Terus tukang sampah di sini kan ga sampe ke depan pantai (hanya di sisi jalan), harus pedagang yang nyapu,"sambungnya.

Pedagang juga mengeluhkan selama ini retribusi sampah ditarik oleh pemerintahan desa.

"Jadi kalau pedagang ga nyapu, ya ga ada yang nyapu,"tandasnya.(diki)

Share:
Komentar

Berita Terkini