Proyek Galian Utilitas di Bekasi Utara Bikin Membahayakan Warga

Redaktur author photo
Salah satu galian utilitas di Bekasi Utara dibiarkan menganga

inijabar.com, Kota Bekasi - Puluhan titik proyek galian utilitas yang terbengkalai di wilayah Bekasi Utara, menuai kecaman dari organisasi kepemudaan setempat.

Terpantau, kondisi jalan rusak dan tumpukan material sisa galian tidak hanya membahayakan pengguna jalan, tetapi juga mengganggu aktivitas ekonomi warga.

Ketua Karang Taruna Kecamatan Bekasi Utara, Mahfuz Rangga Jaya, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kontraktor yang tidak menyelesaikan pekerjaan dengan baik, terutama di sekitar Jalan Mukhtar Tabrani.

"Setelah pekerjaan galian selesai, mereka pindah ke titik lain tanpa menutup kembali lubangnya. Tanahnya masih bertumpuk, karung berserakan, bahkan ada yang dibiarkan begitu saja hingga membahayakan pengguna jalan," ujar Rangga saat ditemui di lokasi, Sabtu (17/5/2025).

Menurut Rangga, kondisi tersebut tidak hanya membahayakan keselamatan warga, tetapi juga berdampak langsung pada perekonomian pelaku UMKM di sekitar lokasi galian.

"Seperti pedagang mie ayam, bakso, dan nasi goreng di sekitar area galian turut terdampak karena lapak mereka tertutup tumpukan tanah. Ini tidak hanya soal keselamatan, tapi juga berdampak langsung pada penghasilan warga," jelasnya.

Ia menambahkan, situasi semakin berbahaya saat hujan turun karena jalanan menjadi licin dan berlubang. Rangga mengklaim telah terjadi beberapa kasus kecelakaan akibat kondisi tersebut.

"Kita minta, kalau buka satu lubang, selesaikan dulu dan tutup dengan rapi sebelum pindah ke titik lain. Jangan dibiarkan terbengkalai karena itu sangat membahayakan, apalagi saat hujan," tegasnya.

Rangga menyebutkan, di wilayah Bekasi Utara terdapat lebih dari 20 titik galian yang belum diselesaikan dengan baik. Ia khawatir jika tidak segera ditangani, permasalahan serupa akan menyebar hingga ke kawasan elit Summarecon.

Menanggapi kondisi tersebut, Karang Taruna Bekasi Utara tingkat Kecamatan dan Kelurahan, mendesak kontraktor atau penanggung jawab proyek untuk segera menyelesaikan seluruh titik galian.

"Kami ingin satu lubang ditutup dulu sebelum membuka lubang baru," kata Rangga.

Jika tidak ada tindakan segera dari pihak kontraktor, Rangga menyatakan akan melayangkan surat resmi ke Pemerintah Kota Bekasi hingga ke DPRD Kota Bekasi.

"Setelah pekerjaan galian selesai, itu jangan sampai tidak ditutup. Pokoknya tutup dengan rapih, tidak boleh ada sedikitpun lubang. Dan harus bersih, jadi para pelaku UMKM bisa menjajakan dagangannya lagi dengan lancar," pungkasnya. (Pandu)

Share:
Komentar

Berita Terkini