Sekolah Alam Tanterika Sonang Bekasi Utara Kenalkan Pertanian Sejak Dini

Redaktur author photo
Siswa-siswi Sekolah Alam Tanterika Sonang Bekasi

inijabar.com, Kota Bekasi - Mendengar nama Sekolah Alam Tanterika Sonang, sekilas nama Tanterika adalah nama orang. Ternyata itu adalah singkatan dari Pertanian, Peternakan dan Perikanan.

Sekolah yang berlokasi di Jalan Pintu Air, RW 001, Kelurahan Margamulya, Bekasi Utara ini, menerapkan konsep pendidikan berbasis pertanian, peternakan, dan perikanan (Tanterika) untuk memperkenalkan anak-anak pada dunia agrikultur sejak usia dini.

Pendidikan berbasis Tanterika itu hadir sebagai upaya menyiapkan generasi penerus, di bidang pertanian dengan memanfaatkan keunggulan alam tropis Indonesia.

"Kami menciptakan model pendidikan, yang benar-benar memanfaatkan potensi alam tropis Indonesia. Anak-anak tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi langsung praktik bertani, beternak, dan memelihara ikan," ujar Kepala Sekolah Alam Tanterika Sonang, Say Monanggedeon, S.Pd., saat ditemui inijabar.com, Jumat (9/5/2025).

Menurut Monang, konsep pendidikan Tanterika dirancang untuk mengembangkan kecintaan anak terhadap alam, sekaligus membekali mereka dengan keterampilan praktis yang berguna untuk kehidupan.

"Kami percaya bahwa pendidikan tidak hanya tentang nilai akademik, tetapi juga tentang bagaimana anak-anak bisa bertahan hidup dan berkontribusi pada lingkungan. Dengan mengenalkan Tanterika sejak dini, kami berharap tumbuh kesadaran tentang pentingnya sektor pertanian bagi masa depan bangsa," jelasnya.

Di Sekolah Alam Tanterika, siswa-siswi diajarkan cara menanam berbagai jenis sayuran, memelihara hewan ternak seperti ayam dan domba, serta budidaya ikan air tawar. Tak hanya itu, mereka juga dilatih untuk mengolah hasil budidaya menjadi produk bernilai ekonomi.

"Anak-anak belajar dari proses awal hingga akhir. Mereka menanam padi, lalu memanen, dan mengetahui bagaimana mengolahnya menjadi beras. Begitu juga dengan ternak dan ikan, anak-anak terlibat dalam seluruh proses budidaya hingga pengolahan hasilnya," tutur Monang.

Pendekatan pembelajaran di Sekolah Alam Tanterika, menerapkan metode experiential learning atau belajar dari pengalaman, di mana siswa diajak untuk langsung mempraktikkan teori yang dipelajari.

"Ketika anak-anak bersentuhan langsung dengan tanah, tanaman, hewan, dan air, mereka belajar tentang kesabaran, kerja keras, dan rasa syukur. Nilai-nilai ini tidak bisa didapatkan hanya dari buku," kata Monang.

Monang memaparkan, sekolah ini juga mengajarkan aspek bisnis dan kewirausahaan dari kegiatan Tanterika.

"Kami juga mengajarkan anak-anak bagaimana mengolah hasil panen menjadi produk yang bernilai ekonomi lebih tinggi. Misalnya, mengubah sayuran menjadi keripik, atau buah menjadi selai. Ini penting untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini," ungkapnya.

Dengan lokasi yang strategis di kawasan Bekasi Utara, Sekolah Alam Tanterika menjadi oase pendidikan alternatif di tengah pesatnya pembangunan kota.

"Kami ingin menjadi pionir pendidikan berbasis Tanterika di Margamulya. Semoga dengan model pendidikan seperti ini, akan lahir generasi penerus yang mencintai dan mengembangkan dunia pertanian di Indonesia," harap Monang.

Sekolah Alam Tanterika Sonang saat ini menerima siswa mulai dari tingkat PAUD hingga sekolah dasar dan PKBM. Program pendidikan Tanterika, terintegrasi dalam kurikulum reguler sesuai dengan standar pendidikan nasional. (Pandu)

Share:
Komentar

Berita Terkini