![]() |
inijabar.com, Kota Bandung- Sebanyak 30 siswi mengikuti pembinaan di Rindam III Siliwangi, Kota Bandung. Kebijakan ini tidak hanya untuk para siswa, tetapi para remaja putri (siswi) juga mengikuti program militer ini.
Dalam kunjungannya Gubernur Jabar Dedi Mulyadi ke sebuah sekolah yang sudah terkumpul remjaa putri setingkat SMA yang akan dikirim ke barak militer, Dedi Mulyadi tampak mewawancarai seorang siswi SMA.
Dedi menanyakan kepada siswi tersebut apa masalah yang dihadapinya sehingga ingin mengikuti program militer.
Siswi tersebut menjawab bahwa ia suka terlambat ke sekolah karena suka bangun siang.
Dedi Mulyadi pun menyimpulkan bahwa masalah siswi tersebut adalah karena susah tidur.
“Problemnya susah tidur,” imbuh Dedi Mulyadi.
Menyadari kesalahannya, siswi tersebut meminta kepada orang tua untuk mengikuti pendidikan militer yang merupakan kebijakan Dedi Mulyadi ini.
Mendengar hal itu, Dedi Mulyadi pun sontak memberikan tepuk tangan sebagai bentuk apresiasi atas keberanian remaja putri tersebut.
Seluruh program kerja yang dibuatnya, kata dia, adalah untuk kepentingan warga, terutama anak-anak.
Kang Dedi Mulyadi (KDM) sangat berharap nantinya anak-anak yang ada di Jawa Barat bisa tumbuh menjadi pribadi yang kuat agar masa depannya cerah.
Program pendidikan militer ini sudah mulai dijalankan pertama kali di Purwakarta yang diikuti 39 remaja setingkat SMP. Mereka mengikuti pelatihan di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha sejak Kamis, 1 Mei 2025.
KDM menegaskan, anak-anak yang dibawa ke barak militer bukan dipilih sembarangan, tetapi mereka adalah anak-anak yang sudah mengarah pada tindak kriminal dan orang tuanya menyatakan tidak sanggup lagi membina mereka.
“Jadi kalau orang tua tidak menyerahkan, kami tidak akan menerima,” terang Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi selepas Upacara Peringatan Hardiknas di Rindam III Siliwangi.(*)