![]() |
Ketua Fraksi Golkar DPRD Garut, Iman Alirahman |
inijabar.com, Garut- Rencana pembangunan untuk tahun anggaran 2025, yang diharapkan menjadi angin segar bagi daerah ini, ternyata masih terperangkap di atas kertas perencanaan.
Di tengah kebutuhan mendesak akan jalan-jalan yang layak, jembatan penghubung antar desa, serta irigasi yang dapat menopang ketahanan pangan dan pertanian, ketiadaan realisasi ini menjadi sebuah ironi yang sulit diterima begitu saja.
Proyek-proyek pembangunan yang terhambat perbaikan jalan, pembangunan jembatan, pengembangan irigasi, hingga revitalisasi fasilitas umum merupakan langkah konkret yang dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi daerah.
Setiap kilometer jalan yang dibangun, setiap jembatan yang diresmikan, dan setiap irigasi yang diperbaiki adalah harapan baru bagi masyarakat Garut harapan yang tidak hanya menyentuh hari ini, tetapi juga masa depan anak cucu kita.
Menanggapi keluhan tersebut, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Garut, Iman Alirahman, menyatakan, pandangan masyarakat terhadap keterlambatan ini sangat wajar.
"Kami paham betul bahwa perjalanan anggaran tahun 2025 saat ini sudah memasuki triwulan kedua. Fraksi Partai Golkar bahkan sudah meminta kepada Sekda selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah agar kegiatan Pemkab Garut segera dimulai," ujarnya. Jumat (2/5/2025).
Iman Alirahman menambahkan, pihaknya juga memahami bahwa penyelesaian administrasi keuangan pasca pelaksanaan kebijakan Inpres No. 1 Tahun 2025 tentang efisiensi memerlukan waktu.
Harapannya, kata dia, semua proses dapat segera diselesaikan dan pembangunan yang diinginkan masyarakat dapat berjalan. Namun, meski ada pemahaman tentang dinamika administrasi, harapan masyarakat Garut tetap tinggi.
Masyarakat, kata dia, berharap infrastruktur yang telah lama dinanti dapat segera terwujud, membawa perubahan yang nyata bagi kehidupan mereka, dan membuka peluang baru bagi kemajuan daerah.
"Sebab, pembangunan bukan hanya soal angka dalam anggaran, tetapi soal harapan yang hidup di setiap detak jantung masyarakat yang menunggu perubahan,"tandasnya.(ujang)