![]() |
Sejumlah ASN dari BPKAD Kota Bekasi saat meninjau lokasi lahan di area Islamic Center yang akan dibangun restauran Nasi Mandhi BosGil |
inijabar.com, Kota Bekasi - Sejumlah ASN Pemkot Bekasi turun meninjau lokasi yang akan dibangun restauran kuliner khas Timur Tengah bernama Nasi Mandhi BosGil di sebelah kanan dari pintu gerbang masuk Islamic Center yang biasa dipakai parkit bus antar jemput santri pesantren dari luar daerah.
Plt Sekretaris Yayasan Nurul Islam KH Noer Ali, Ujang Hendra menegaskan, pihaknya menolak rencana Pemkot Bekasi membangun restauran di lokasi depan area Islamic Center.
"Kami sudah pernah mengirim surat penundaan rencana tersebut ke Walikota Bekasi Tri Adhianto pada tanggal 15 Mei 2025. Dalam surat tersebut kami mohon agar walikota mempertimbangkan beberapa hal,"ujar Ujang. Rabu (21/5/2025).
Ujang menjelaskan, pertimbangan pertama bahwa Islamic Center dibangun tahun 1990 dan diresmikan 1993 atas prakarsa pahlawan KH.Noer Ali dan Bupati Bekasi alm. H.Suko Martono.
"Dari amanah para sesepuh tersebut bahwa lahan tersebut untuk dakwah dan syiar Islam sesuai dengan visi dan misi Yayasan Nurul Islam Islamic Center KH.Noer Ali yaitu ukhuwah (persaudaraan), wihdah (kesatuan), dan syiar (menyiarkan),"tuturnya.
![]() |
Lokasi titik 0 di area Islamic Center yang akan dibangun Restauran kuliner khas Timur Tengah. |
Selain itu, kata Ujang, sesuai dengan Kepwal nomor 032/Kep.172-BPKAD/VII/2016 tertanggal 22 Desember 2016 tentang pemanfaatan lahan untuk Yayasan Nurul Islam KH.Noer Ali bahwa pemanfaatan lahan tersebut untuk pusat syiar Islam dan Dakwah diberinama Islamic Center Bekasi.
"Merujuk Sertifikat Hak Pakai nomor 00058 Provinsi Jawa Barat Kota Bekasi Margajaya Bekasi Selatan seluas 41,590 M2, atas nama Pemkot Bekasi. Bahwa lahan tersebut untuk dipakai Islamic Center, Kantor Kemenag Bekasi, dan kantor PDAM,"tuturnya.
Dari pantauan di lokasi beberapa ASN yang hadir dari BPKAD didampingi oleh calon pelaksana pembangunan restauran Nasi Mandhi BosGil.(*)