Dishub Kota Bekasi Terapkan Sistem Baru Atasi Kemacetan di 3 Stasiun

Redaktur author photo


Stasiun Kereta Kota Bekasi

inijabar.com, Kota Bekasi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi menerapkan sistem pengaturan lalu lintas baru di tiga stasiun utama untuk mengatasi kemacetan, terutama pada jam pulang kerja. 

Sistem tersebut telah diterapkan di Stasiun Kranji, Stasiun Bekasi, dan Stasiun Bekasi Timur dengan pendekatan berbeda sesuai karakteristik masing-masing lokasi.

Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional (Dal Ops) Dishub Kota Bekasi, Muhammad Iqbal Bayuaji, menjelaskan bahwa implementasi sistem ini dilakukan secara bertahap berdasarkan tingkat kepadatan lalu lintas di setiap stasiun.

"Kemarin ada tiga sampling yaitu Stasiun Kranji, Stasiun Bekasi, dan Stasiun Bekasi Timur. Sejauh ini kami baru konsentrasi di Bekasi Barat, khususnya Stasiun Bekasi yang sudah berjalan dengan baik," ujar Iqbal melalui sambungan telepon, Selasa (29/7/2025).

Di Stasiun Bekasi, sistem satu arah dan rerouting angkot telah diterapkan dengan hasil yang memuaskan. Tim operasional di lokasi ini dinilai sudah solid dalam menjalankan tugasnya.

"Stasiun Bekasi itu sudah oke. Mulai dari sistem satu arah sampai rerouting angkot, timnya sudah solid," ucapnya.

Sementara itu, di Stasiun Kranji, implementasi sistem baru masih dalam tahap pencarian formulasi terbaik. Iqbal mengakui, bahwa setiap lokasi memiliki tantangan berbeda yang memerlukan pendekatan khusus.

Ia menyatakan, untuk Stasiun Bekasi Timur, penerapan sistem akan menyusul karena memiliki volume kendaraan yang sangat tinggi dan tingkat kemacetan yang lebih kompleks, terutama pada jam pulang kerja.

"Volume di Bekasi Timur memang sudah tinggi banget dan macetnya agak berat, apalagi pas jam pulang kantor," jelasnya.

Iqbal mengakui, bahwa tantangan terbesar adalah mengatur ritme waktu lintas kereta, yang kadang memberatkan pengaturan lalu lintas di sekitar stasiun, khususnya pada sore hari ketika kepadatan mencapai puncak dengan frekuensi kereta setiap menit.

Untuk mendukung implementasi sistem tersebut, Dishub Kota Bekasi menambah personel pengatur lalu lintas. Selain petugas pengendalian yang berpos tetap di stasiun, terdapat tim reaksi cepat yang disebut 'tim merah putih' berjumlah sekitar 10 orang.

"Kita menempatkan anggota pengendalian yang posnya dibuat permanen di stasiun, plus ada penambahan tim reaksi cepat sekitar 10 orang yang bertugas setiap hari," terangnya.

Di beberapa lokasi, Dishub juga menempatkan pejabat eselon khusus untuk memastikan pengawasan dan koordinasi berjalan optimal.

Sistem pengaturan lalu lintas baru ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di sekitar stasiun-stasiun utama Kota Bekasi dan meningkatkan kelancaran arus lalu lintas, khususnya pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari. (Pandu)

Share:
Komentar

Berita Terkini