![]() |
Bandara Kertajati |
inijabar.com, Sumedang- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan, salah satu kendala mendasar yang dihadapi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJ) Kertajati adalah soal kru penerbangan.
Dia menjelaskan, mayoritas awak pesawat masih berbasis di Jakarta, sehingga perjalanan darat menuju Majalengka memakan waktu hingga empat jam.
Rute Halim-Kertajati, kata Dedi, menjadi solusi penting untuk mobilisasi kru.
“Problem Kertajati itu kru harus dari Jakarta. Kalau lewat darat bisa empat jam, dan itu tidak efisien. Maka kita perlu rute Halim-Kertajati untuk angkut kru,” jelasnya.
“Problem Kertajati itu kru harus dari Jakarta. Kalau lewat darat bisa empat jam, dan itu tidak efisien. Maka kita perlu rute Halim-Kertajati untuk angkut kru,”ujar Dedi.
Lima rute penerbangan yang dirancang akan menjadi feeder atau pengumpan penumpang dari berbagai wilayah ke Kertajati.
Di juga menegaskan, komitmennya untuk tetap memperhatikan Bandara Husein Sastranegara di Bandung.
“Saya ini gubernur, harus adil. Husein harus disayang, Kertajati juga harus disayang. Tapi kita tidak bisa terus diskusi saja. Sekarang saatnya mulai bergerak,” ucapnya.
Pihaknya meyakinkan akan bergerak cepat untuk mengangkat kembali nasib Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dari keterpurukan.
Salah satu langkah strategisnya adalah membuka lima rute penerbangan baru bekerja sama dengan Susi Pudjiastuti dan maskapainya, Susi Air.
Dedi menegaskan, fokus awal pengembangan Kertajati akan diarahkan pada penerbangan internasional, khususnya untuk jemaah haji dan umrah.
Namun, ia menyadari bahwa satu sektor saja tak cukup untuk menggerakkan roda bandara.
“Kertajati tahap pertama akan saya fokuskan untuk penerbangan internasional dulu. Kalau itu lancar, baru sektor domestik ikut berkembang. Tapi tantangannya adalah menarik investasi besar,” ujar Dedi, Rabu, 2 Juli 2025.
Untuk membangun ekosistem penumpang dan menarik trafik udara, Pemprov Jawa Barat menyiapkan anggaran operasional sebesar Rp60 miliar per tahun.
Dana tersebut akan difokuskan untuk menyubsidi rute baru bersama Susi Air.
“Bu Susi tadi menawarkan agar dana itu dipakai untuk menyubsidi rute-rute Kertajati. Termasuk rute pendek seperti Halim-Kertajati dan Kertajati-Yogyakarta. Yang penting, penumpang masuk dulu ke Kertajati,” tandasnya.(*)