![]() |
Siswa siswi baru di SMPN 12 Bekasi Selatan saat di depan gerbang sekolah yang berada di belakang kantor Kecamatan Bekasi Selatan. |
inijabar.com, Kota Bekasi - Terkait video viral sejumlah warga dari Rw 14 dan Rw 04 Jakasetia Bekasi Selatan yang menuding adanya dugaan pemalsuan data SPMB (Sistem Pemeriman Murid Baru) di SMPN 12 Kota Bekasi.
Namun dalam video tersebut tidak ada penjelasan rinci apa saja yang dimaksud kejanggalan dan pemalsuan data di SPMB SMPN 12 Kota Bekasi yang terletak di belakanh Kecamatan Bekasi Selatan tersebut.
Saat berusaha disambangi ke sekolah yang pernah menjadi sekolah favorit di Kota Bekasi Kepala Sekolah SMPN 12 Kota Bekasi Dini Wiandini akhirnya mau angkat bicara soal tuduhan tersebut.
Dia menegaskan, seluruh proses seleksi telah berjalan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan.
“Prosesnya masih berjalan. Semua masukan dan temuan dari warga sudah kami terima dan akan kami teruskan ke pihak yang berwenang, yaitu Dinas Pendidikan,” ucapnya pada inijabar.com. Senin (14/7/2025)
Pihak sekolah, kata Dini, tidak memiliki kewenangan dalam menentukan hasil seleksi karena seluruh proses dilakukan secara online dan diatur langsung oleh sistem terpusat milik Dinas Pendidikan (Disdik).
Dini menyatakan, pihak sekolah hanya menjalankan verifikasi dan validasi data sesuai dengan titik koordinat domisili yang tercatat dalam sistem kependudukan.
Terkait informasi warga yang menyebut ada siswa yang diduga menggunakan alamat yang tidak sesuai atau alamat palsu, Dini menjelaskan, hal tersebut berasal dari data yang dimasukkan saat pendaftaran daring (Online) oleh orang tua calon siswa, khususnya yang mendaftar melalui jalur domisili.
"Soal laporan dari warga yang mendatangi SD asal siswa untuk memastikan alamat, dan ditemukan perbedaan antara data online dan kondisi di lapangan. Tapi perlu kami tegaskan, semua data yang masuk diverifikasi berdasarkan sistem, dan kami sudah bekerja sesuai aturan,” tegas Dini.
Pihaknya juga menyesalkan tudingan bahwa ada praktik curang dalam proses seleksi ini.
“Setiap tahun, isu semacam ini selalu muncul. Padahal hasil seleksi sepenuhnya ditentukan oleh sistem online. Kami hanya menjalankan yang menjadi tugas kami,” ucap Dini.
Dia berharap pemberitaan yang beredar tidak mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap SMPN 12 Kota Bekasi.
“Kami tetap berkomitmen menjadi lembaga pendidikan yang profesional dan transparan serta menjaga kepercayaan masyarakat,"tandasnya.(firman)