Milangkala Kab.Cianjur ke 348, Gubernur Jabar Ingatkan Jangan Bawa Simbol Partai Dalam Kebijakan Daerah

Redaktur author photo

 

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi didampingi Bupati dan Wabup Cianjur dan Ketua DPRD Cianjur saat acara Paripurna Hari Jadi Kabupaten Cianjur ke 348.

inijabar.com, Cianjur- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengingatkan kepada Bupati dan Wabup Cianjur jangan bawa simbol-simbol partai dalam kebijakannya.

Hal itu diungkapkanya di Rapat Paripurna dengan agenda Milangkala Kabupaten Cianjur ke 348 di gedung DPRD Cianjur. Sabtu (12/7/2025).

"Kapan menggunakan simbol partai, nanti saat acara-acara partai. Tapi kalau di pendopo kantor (Pemkab) jangan bawa kebijakan partai ke kantor," ujar Dedi Mulyadi dengan menggunakan basa sunda.

Sementara itu, Ketua DPRD, Ir. Hj. Metty Triantika, dalam sambutannya menegaskan, peringatan Hari Jadi Kabupaten Cianjur sebagai momen reflektif untuk melanjutkan cita-cita para pendiri Cianjur.

Dia juga mengajak seluruh pihak, mulai dari unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, hingga elemen pemerintahan, untuk meneladani perjuangan para leluhur seperti Raden Aria Wiratanu I (Dalem Cikundul) dalam membangun fondasi daerah yang kini dikenal sebagai tanah subur dan penuh berkah. 

Ia menekankan, Milangkala Kabupaten Cianjur bukanlah seremoni semata, tetapi momentum memperkuat tekad membangun Cianjur ke depan.

Komitmen DPRD untuk mengawal sepuluh program prioritas Pemerintah Kabupaten Cianjur periode 2025–2030, kata dia, salah satunya fokus pada pembangunan infrastruktur melalui program 'Jalan Leucir Cai Cur Cor', serta penurunan angka pengangguran melalui pelatihan kerja berbasis kompetensi. 

Ia menegaskan, perlunya realisasi konkret dari program-program tersebut. Selain itu, DPRD juga memberikan perhatian serius terhadap penguatan program sosial seperti Sembako Murah, Waragad, Mapag Gawe, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat desa, termasuk pendidikan keagamaan, seni budaya, pertanian, dan insentif guru. 

Capaian WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK sebanyak 6 kali berturut-turut, kata Metty, harus diapresiasi sebagai hal positif dalam pengelolaan keuangan daerah.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini