Tak Hanya Di Subang, Oknum LSM/Wartawan Bikin Resah Kepsek Di Kota Bekasi

Redaktur author photo

 

Ilustrasi

inijabar.com, Kota Bekasi-  Seorang kepala sekolah di Subang saat bertemu Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan uneg-uneg nya atas kelakuan oknum LSM dan oknum wartawan yang kerap memeras kepala sekolah dengan dalih mengusik dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 

Modus yang digunakan, menurutnya, adalah dengan menuding adanya penyalahgunaan dana BOS, lalu berujung pada permintaan uang.

“Kita ini sebenarnya dianggap maling, kepala sekolah dianggap maling, ujung-ujungnya mereka minta duit,” kata salah seorang kepala SMA di Subang saat berbincang dengan Dedi Mulyadi dan ditayangkan di akun YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Senin (3/2/2025).

Menurut laporan dari para kepala sekolah, rata-rata oknum tersebut meminta uang sebesar Rp2 juta. Bahkan, jika uang tidak diberikan, mereka memaksa pihak sekolah membeli barang yang mereka tawarkan.

"Misalnya seragam 300 setel, mereka minta kita beli minimal 5 paket,” keluh salah satu kepala sekolah. Karena tekanan tersebut, beberapa kepala sekolah merasa terpaksa menuruti permintaan para oknum tersebut.

Praktik pemerasan tersebut juga dialami banyak kepala sekolah baik negeri maupun swasta di Kota Bekasi dari tingkat SD sampai SMA bahkan TK merasa resah dengan oknum-oknum dari LSM, termasuk oknum wartawan.

Salah seorang kepala sekolah di sebuah SD negeri di kecamatan Jatiasih, dan Mustika Jaya Kota Bekasi mengungkapkan, oknum LSM tersebut biasanya datang tidak sendiri, minimal dua orang.

"Mereka datang ke sekolah mau ketemu saya sebagai kepala sekolah dengan membawa surat yang sudah dipersiapkannya. Isinya meminta data soal penyaluran dana BOS di sekolah saya dengan rujukan undang undang keterbukaan publik,"ungkap kepsek yang tidak ingin disebut namanya ini. Sabtu (26/7/2025).

Dia mengaku bingung, harus menjawab surat tersebut atau tidak, karena kewenangan pihaknya memberikan data hanya ke Dinas Pendidikan Kota Bekasi.

"Jadi mereka (oknum LSM/wartawan) tidak punya data apa-apa tapi seolah memposisikan sekolah salah dalam menyalurkan dana BOS,"katanya.

Senada dikatakan, salah satu kepala sekolah SMPN negeri di Mustika Jaya Kota Bekasi yang mengaku sudah lelah dikirimi 'surat cinta' dari oknum-oknum LSM yang menanyakan dana BOS.

"Datang rombongan ke sekolah tidak bawa data tapi minta data ke sekolah dengan dalih keterbukaan informasi publik. Ujung-ujungnya nawarin barang atau minta uang. Kalau oknum wartawan ada juga yang ujung-ujung nya minta kerjasama langganan korannya atau iklan,"bebernya.

Dirinya minta Disdik Kota Bekasi ada langkah-langkah untuk menangani oknum-oknum LSM dan oknum wartawan. 

"Terus terang ngeganggu banget jadinya. Mohon Disdik bisa melindungi kami lah,"harapnya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini