![]() |
Bandara Kertajati |
inijabar.com, Majalengka- Terkait pernyataan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang mendorong industri pertahanan yang masih berbasis di Bandung untuk dipusatkan di Kertajati.
Menurut Dedi, kondisi Bandung sudah tak lagi ideal bagi pengembangan industri penerbangan.
“Landasan untuk uji coba pesawat terbatas, ditambah lingkungan sekitar PT DI semakin padat oleh permukiman,” ucapnya.
Pernyataan tersebut ditanggapi Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI) Gita Amperiawan sebagai hal positif wacana pemindahan sebagian aktivitas operasional ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka.
Gita menilai kawasan bandara itu layak dimanfaatkan sebagai pusat perawatan pesawat.
Menurut dia, PT DI sudah mengajukan pemanfaatan lahan Kertajati untuk maintenance, repair, and overhaul (MRO) atau bengkel pesawat.
“Kami ingin memanfaatkan Kertajati sebagai MRO. Itu yang akan kami prioritaskan,” kata Gita dalam perayaan HUT ke-49 PT DI di Bandung, Sabtu, 23 Agustus 2025.
Gita menambahkan, panjang landasan dan lalu lintas udara di Kertajati mendukung pengembangan fasilitas tersebut.
“Kebutuhan MRO sangat besar. Dari sisi teknis, Kertajati cocok,” ucapnya.
Rencana pemindahan ini akan dibahas lebih lanjut pada pertemuan antara PT DI dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang dijadwalkan berlangsung di Kertajati pada 1 September 2025.(*)