![]() |
Ilustrasi |
inijabar.com, Kota Sukabumi- Polemik antara Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dengan sekolah swasta makin panas. Kebijakan Dedi Mulyadi soal jumlah rombel 50 siswa SMAN/SMKN dilaporkan sekolah swasta ke PTUN Bandung.
Dedi Mulyado pun tidak tinggal diam. Dia menantang sekolah swasta untuk diaudit terkait bantuan keuangan dari provinsi seperti BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan BPMU (Bantuan Pendidikan Menengah Universal).
Menjawab tantangan Gubernur Jabar itu, sekolah swasta khususnya di Kota Sukabumi mengaku tidak khawatir jika mau diaudit lagi.
Menurut Bendahara BMPS Kota Sukabumi, Laela Puspita, bahwa sekolah-sekolah swasta di Sukabumi sudah terbiasa diperiksa atau diaudit oleh pihak instansi terkait termasuk dari inspektorat Pemprov Jabar.
"Kalau bagi kami di sekolah itu sudah biasa dengan audit-audit satu kali setahun kadang-kadang setahun dua kali, kami terbiasa," ucapnya, Senin (11/8/2025).
Laela menerangkan, dana BOS dan BPMU selama ini tidak pernah dipergunakan di luar dari yang telah ditetapkan. Karena semua anggaran yang diberikan untuk sekolah swasta kita gunakan sesuai juklak dan juknis.
"Itu sudah ada asnafnya dan pertanggung jawabannya jelas,"cetusnya.
"Tapi kalau sekarang ada kabar terbaru sedikit mendorong kami untuk mungkin entah apa maksudnya, kami siap sudah terbiasa dengan itu kok," sambung Laela.