![]() |
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi saat prosesi pengambilan bendera merah putih dalam sebuah kotak oleh penari wanita yang dituding seperti Nyi Roro Kidul |
inijabar.com, Subang- Terkait sorotan publik adanya sosok wanita berbusana dituding sebagai Nyi Roro Kidul dalam pelaksanaan Pra Upacara Kemerdekaan RI ke 80.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut, banyak yang salah menilai dan tidak mengerti seni. Wanita yang berbusana layaknya Nyi Roro Kidul tersebut merupakan seorang penari.
"Ini tradisi baru di Pemerintah Provinsi Jawa Barat dimana diserahkannya bendera itu dalam kotak kepada seorang penari cantik kemudian ada media yang menulis Nyi Ratu Kidul yang menerima bendera, apa kaitannya,"ujar Dedi Mulyadi.
"Lah, ini ga ngerti seni harusnya ditanya dulu. Itu bukan penari yang melambangkan Nyi Roro Kidul. Itu penari yang melambangkan Sunan Ambu. Sunan Ambu itu simbol dari tanah di masyarakat adat sunda. Kenapa tanah yang menjadi tema (kemerdekaan) tahun ini. Karena tanah mengalami problem yang luar biasa dalam sisi tata kelola,"sambungnya.
Dedi menerangkan, sungai yang bersertifikat bantarannya, ada gunung yang tiba-tiba bersertifikat, ada laut tiba-tiba bersertifikat.
"Ini kan problem gitu loh. Ada orang yang bahkan tidak memiliki tanah sekalipun dan ada yang punya tanah beribu-ribu tanah. Ini juga problem,"ucap Dedi.
Ada juga tanah mengalami perubahan peruntukan, ada gunung beralih fungsi jadi rumah, ada bantaran sungai jadi areal perdagangan, ada sawah juga berubah jadi perumahan.
"Nah problem-problem tersebut juga harus diselesaikan karena makna kemerdekaan itu memerdekakan. Dulu kita memerdekaan bangsa dari kolonial karena tanahnya dikuasai. Nah hari ini kita harus memerdekakan tanah agar tanah kita bisa dikuasai dan dimiliki sesuai konstitusi,"tandasnya.