inijabar.com, Subang- Terkait pembongkaran kios para pedagang yang berjualan di sepanjang Ciater Subang hingga perbatasan Bandung Barat, disesalkan sejumlah pemilik warung.
Aspirasi para pedagang tidak pernah didengarkan, salah satunya ingin disamakan posisinya dengan para investor besar, seperti Asstro Highlands Ciater untuk menyewa dan mengikuti berbagai persyaratan agar bisa tetap berdagang.
Kebijakan Guburnur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai menertibkan para pedagang, masih terlihat berbagai material bekas warung masih terlihat menumpuk dan belum semuanya terangkut oleh para pemilik warung.
Suasana sepi pun mnyelimuti wilayah tersebut kaena tidak ada perkampungan karena samping kanan-kiri jalan membentang perkebunan teh.
Saat memasuki malam, kabut turun dan penerangan jalan umum (PJU) yang belum merata memberikan suasana yang sangat dingin. Bahkan mayoritas masyarakat melihat situasinya seperti kembali ke tahun 80-an.
Warga Desa Ciater, Wawan mengatakan, pembongkaran warung akan berdampak di kawasan Ciater hingga perbatasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Wawan bercerita, sebelum banyaknya warung di sepanjang kawasan tersebut, sangat rawan tindak kejahatan seperti Bajing Luncat. Bahkan tidak sedikit yang membuang mayat dan baru diketahui keesokan harinya.
Dia juga bercerita tentang banyaknya terjadi kecelakaan lalu lintas. Sehingga jalannya dikenal dengan sebutan Tanjakan Emen yang mengacu pada peristiwa kecelakaan di akhir tahun 60-an yang disertai cerita mitos yang melegenda.
Hingga saat ini, lanjut Wawan, masih sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Namun dengan keberadaan para pedagang, setiap peristiwa langsung diketahui dan pihak kepolisian dan petugas kesehatan dan relawan pun datang lebih cepat untuk memberikan pertolongan.
“Banyak kejadian mulai dari kecelakaan, kebakaran dan lainnya teratasi lebih cepat karena ada para pedagang yang langsung menghubungi pihak terkait. Begitu juga dengan aksi criminal hampir tidak ada sejak ada warung di sepanjang jalur tersebut,” ungkap Wawan.
Pasca terjadinya pembongkaran, dia menyebutkan, ada kasus pembegalan yang diketahuinya menyasar pengendara sepeda motor di wilayah Jalan Jagak.
“Kemarin ada juga pembegalan, salah satu diantaranya yang kena warga sini dan berhasil lolos karena melawan,” ungkapnya dikutip lembangmews.(*)