Pekerja Proyek Rumah Cluster di Depok Tewas Terjatuh, Pengembang Bungkam

Redaktur author photo
Proyek pembangunan rumah cluster di Kalimulya Cilodong ini memakan korban pekerja proyek.

inijabar.com, Depok – Seorang pekerja bangunan bernisial AL (43) asal Purwakarta tewas setelah terjatuh dari ketinggian saat melakukan pengerjaan pembangunan perumahan cluster, di Jalan H. Tabronih RT 001 RW 04, Kelurahan Kalimulya, Cilodong, Kota Depok.

Korban tewas diduga terpeleset dari lantai dua saat bekerja tanpa mengenakan perlengkapan alat pelindung diri pengerjaan proyek pembangunan perumahan cluster Pesona Amara Residence tahap kedua.

Menurut keterangan Ketua RT 001, Bambang mengungkapkan peristiwa itu bermula dari laporan warga yang memberikan informasi kepada dirinya bahwa telah terjadi kecelakaan kerja, di  proyek pembangunan perumahan cluster Pesona Amara Residence pada Minggu (3/8/2025).

“Kemudian saya langsung telepon pihak pengembang perumahannya. Namun pihak pengembang tak merespon akhirnya kami tak bisa bertemu dan berkoordinasi,“ ujar Bambang pada wartawan, Kamis (7/8/2025).

Lebih lanjut dirinya menceritakan, pada saat itu ada salah satu warga yang bisa membantu untuk membawa korban pertolongan medis ke rumah sakit.

Setelah berhasil membawa korban ke rumah sakit, pihak pengembang perumahan memberikan informasi bahwa pihaknya saat itu tengah mengurus korban yang dalam perawatan rumah sakit.

Namun naas, nyawa korban pekerja bangunan itu tak tertolong. Bambang mengatakan, dirinya mendapatkan kabar keesokan harinya bahwa korban telah meninggal dunia pada malam lalu, ketika berada di rumah sakit.

“Infonya korban meninggal di rumah sakit jam 23.00 wib malam, saya pun juga tidak tahu pada malam itu. Justru saya tahunya pagi, di lokasi ada dua mobil dan pekerja pada kumpul, saya datang menanyakan, katanya yang kecelakaan kerja kemarin meninggal dunia,“ kata Bambang.

Saat disinggung apakah pihak pengembang atau aparatur setempat menyampaikan laporannya kepada pihak berwenang. Dirinya enggak menjawab karena tak ada komunikasi lanjutannya lagi terkait peristiwa tersebut. 

Namun menurutnya, karena hal itu merupakan ranahnya pihak pengembang. Seharusnya pihak pengembang sendiri yang menyampaikan peristiwa tersebut kepada pihak berwenang dalam hal ini kepolisian.

“Dia kan menjadi pengembang sudah lama, berarti seharusnya sudah tahu. Dia juga diketahui telah memiliki sejumlah proyek pembangunan perumahan, “ ucap Bambang

Bambang juga mengatakan dirinya sempat mengajurkan kepada pihak pengembang agar melaporkan peristiwa itu kepada aparatur setempat seperti Binmaspol, Babinsa dan lainnya 

“Saya sudah sempat sampaikan ke beliau (pengembang). Dia mengatakan namun jawabnya tidak perlu dilaporkan, ya sudah, selanjutnya saya tidak akan memaksa karena itu hak privasinya dia, “ imbuhnya

Selain itu, dirinya juga mengungkapkan bahwa ini merupakan kejadian yang ketiga kalinya. Kejadian serupa di lokasi pembangunan perumahan cluster tersebut, namun tak sampai menimbulkan korban jiwa.

 


“Ya ini kejadian yang ketiga kalinya, pekerja di sana pernah jatuh juga tapi tidak parah. Jadi mungkin hanya cukup diurut saja mungkin jatuh biasa, “ ungkapnya.

Sebagaimana diketahui perumahan ini merupakan pembangunan perumahan cluster tahap kedua. Namun menurut Bambang, selama pembangunan perumahan di kawasan itu para pekerja tak tampak mengenakan kelengkapan alat pelindung diri.

Dengan lebih memperhatikan dampak sosial dan lingkungan. Pihaknya berharap pengembang perumahan dapat lebih memperhatikan keselamatan pekerjanya sehingga lingkungan lebih tertib dan aman.

Sementara itu, awak media berusaha meminta konfirmasi kepada pihak pengembang perumahan cluster tersebut. Namun hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi. (Risky)

Share:
Komentar

Berita Terkini