Soal Misteri Kematian Pegawai SPBU, RS Ananda Tambun; Korban Sudah Wafat Saat Tiba Di RS

Redaktur author photo

inijabar.com, Kabupaten Bekasi- Rumah Sakit (RS) Ananda Tambun Selatan mengklarifikasi terkait kematian seorang pekerja SPBU 34-17120, Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi bernama Zulfikar (26).

Direktur RS Ananda, dr. Nessa Rahmadini  menjelaskan,  pegawai SPBU tersebut saat tiba di IGD (Instalasi Gawat Darurat) RS Ananda sudah dalam kondisi meninggal dunia, sehingga tidak ada pemeriksaan yang dapat memastikan penyebab pasti kematiannya.

“Pasien ini masuk ke rumah sakit dengan status Dead on Arrival (DOA). Saat datang sudah dalam keadaan henti jantung," ujarnya. Jumat (01/8/2025).

Informasi yang menyebut Zulfikar meninggal karena serangan jantung bukan dari sumber data medis yang RS.Ananda miliki.

“Kalau pasien sudah dinyatakan DOA penyebabnya agak sulit ditentukan Terlebih kami dokter umum tidak punya kompetensi memastikan penyebab pasti tanpa pemeriksaan lebih lanjut." bebernya.

Senada dikatakan, Manajer Pelayanan Medis RS Ananda, dr. Hafiz Fadhli menjelaskan, perbedaan istilah DOA dengan Death on Emergency (DOE) agar publik tidak salah memahami.

“Kalau DOA itu pasien datang sudah meninggal, tanggung jawab dokter hanya menyatakan kematian. Sementara DOE, pasien datang masih hidup, kemudian meninggal saat penanganan, sehingga ada pemeriksaan dan keterangan lanjutan,"terang dr Hafiz. Jumat (01/8/2025).

Pernyataan tersebut juga diperkuat dengan kesaksian dr. Muhammad Abi Syaifullah, yang menangani korban saat tiba di rumah sakit, bahwa pihaknya hanya melakukan pemeriksaan luar tanpa autopsi.

“Saat diperiksa memang tercium bau bensin, tapi tanda-tanda kekerasan tidak ada. Karena hanya pemeriksaan luar, kami tidak bisa simpulkan penyebab kematian,"katanya.

Pihaknya menegaskan, mereka tidak pernah menyebut penyebab kematian korban.(firman)

 


Share:
Komentar

Berita Terkini