![]() |
| Surya saat bersama siswa peserta pentas seni SDN Jatiasih IV. |
inijabar.com Kota Bekasi - Upaya menanamkan nilai sejarah Sumpah Pemuda kepada generasi muda, mendorong SDN Jatiasih IV, Kota Bekasi, menggelar acara Semarak Bulan Bahasa dan peringatan 97 Tahun Sumpah Pemuda.
Kegiatan bertajuk 'Cinta Bahasa, Cinta Budaya, dan Satukan Tekad Menuju Indonesia Emas' itu, menjadi wadah siswa mengekspresikan kecintaan terhadap budaya bangsa melalui berbagai lomba seni.
Ketua Pelaksana kegiatan, Surya, menjelaskan bahwa acara tersebut merupakan aspirasi orang tua siswa, yang menginginkan perayaan lebih meriah dibanding peringatan Hari Kemerdekaan lalu.
"Sebenarnya ini aspirasi orang tua. Dulu waktu Agustus kita sederhana, akhirnya Oktober ini kita ada agendakan acara Semarak Bulan Bahasa dan peringatan Sumpah Pemuda ke-97 tahun," ujar Surya di lokasi, Selasa (28/10/2025).
Ia menjelaskan, rangkaian kegiatan dimulai dengan lomba baca puisi pada Sabtu (25/10/2025), dilanjutkan lomba membaca teks Sumpah Pemuda pada Senin (27/10/2025) dan hari ini dengan berbagai penampilan seni, mulai dari tari tradisional, pembacaan puisi, paduan suara, hingga pertunjukan alat musik tradisional.
Surya menjelaskan, selain lomba seni tari, kegiatan juga menampilkan festival pakaian adat yang diikuti 147 siswa. Festival dibagi menjadi dua sesi: sesi pertama diikuti 115 peserta dan sesi kedua 34 peserta. Setiap peserta yang mendaftar mendapatkan piala apresiasi festival.
"Ada 103 peserta yang tampil dalam lomba tari dan mereka semua mendapatkan piala peserta. Kalau kelompoknya berhasil memikat juri dan masuk sembilan besar, dapat piala kelompok. Ada juga juara utama," jelasnya.
Untuk festival pakaian adat, penjurian dilakukan dengan sistem foto yang dikirim ke komunitas YouTube sekolah. Tiga juri menilai pada dua waktu berbeda, yakni pukul 08.00 dan 10.00. Pemenang akan mendapatkan piala dengan kategori juara 1 hingga juara 3, masing-masing untuk lima orang.
Surya menegaskan, harapan terbesar dari kegiatan ini adalah agar siswa mengingat dan memahami pentingnya momentum 28 Oktober 1928, ketika para pemuda mengikrarkan Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda ke-2.
"Saya ingin dari kegiatan ini mereka bukan hanya senang-senang menari atau berkompetisi, tapi juga ingat bahwa dulu pemuda-pemuda menggalang persatuan. Tujuannya adalah mereka ingat sejarah perjuangan bangsa, khususnya Sumpah Pemuda," katanya.
Ia menambahkan, tema yang diangkat tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga diterapkan secara nyata melalui penampilan siswa. Kecintaan terhadap budaya ditunjukkan lewat tari tradisional, sementara kecintaan terhadap bahasa diwujudkan melalui pembacaan puisi dan teks Sumpah Pemuda.
"Ada teorinya, ada nyatanya. Mereka harus tampil menunjukkan cinta budaya dan cinta bahasa," tegas Surya yang juga menjabat sebagai operator sekolah.
Surya berharap, kegiatan yang digelar dapat terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang, dengan dukungan penuh dari orang tua dan seluruh warga sekolah. Tanpa kolaborasi tersebut, ia meyakini kegiatan sebesar ini tidak akan berjalan dengan sukses.
"Saya berharap kegiatan ini ke depannya tetap berjalan dan orang tua tetap mendukung, karena tanpa mereka dan warga sekolah, kita tidak bisa jalan seperti sekarang," pungkasnya.
Sebagai informasi, SDN Jatiasih IV masih memiliki agenda hingga akhir tahun. Pada November akan digelar peringatan Hari Guru, dilanjutkan dua kegiatan besar di Desember yaitu class meeting dan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) Pramuka. Sebelumnya, siswa akan menjalani ulangan akhir semester. (Pandu)



