Ponpes Annur Bekasi Siapkan Santri Melek Teknologi AI

Redaktur author photo
Salah satu pimpinan Ponpes Annur Bekasi, Gus Eri Mutawalli.

inijabar.com, Kota Bekasi - Pondok Pesantren (Ponpes) Annur Bekasi, mempersiapkan santrinya menguasai teknologi kecerdasan buatan (AI), menyambut Hari Santri Nasional 2025. 

Transformasi digital tersebut sejalan dengan tema nasional 'Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia', yang menuntut santri tidak hanya mahir ilmu agama, tetapi juga pionir peradaban global.

Salah satu pimpinan Ponpes Annur Bekasi, Gus Eri Mutawalli, mengatakan momen Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2025, menjadi momentum penting bagi dunia pesantren untuk bertransformasi. 

Menurutnya, definisi santri tidak terbatas hanya pada mereka yang pernah mondok, tetapi juga mencakup siapa saja yang berperilaku dan berjiwa santri.

"Santri tidak hanya harus pinter ngaji, pinter baca tahlil, baca maulid, atau menghapal Al-Quran, tapi juga bisa menjadi pionir bagi peradaban dunia, khususnya dalam teknologi seperti AI," ujar Gus Eri, saat ditemui di Ponpes Annur Bekasi, Selasa (21/10/2025).

Gus Eri mengungkapkan, Ponpes Annur menjadi satu-satunya pesantren di Kota Bekasi, yang diundang Microsoft ke kantornya di Gedung SCBD Jakarta bersama pesantren lain.

Acara tersebut merupakan peluncuran program pelatihan AI untuk 50.000 guru pesantren se-Indonesia  yang diselenggarakan oleh Sekretariat Kabinet, Kementerian Agama, dan Microsoft.

"Ini menunjukkan, santri bahkan gurunya harus bisa menggunakan dan menguasai AI untuk proses belajar-mengajar di pesantren. Contohnya, menghapal Al-Quran bisa dilakukan secara online," jelasnya.

Gus Eri menegaskan, meskipun banyak pesantren, termasuk Annur, yang melarang santri membawa gadget, pelatihan teknologi tetap bisa dilakukan melalui laboratorium komputer di sekolah. Ia menambahkan, santri masa kini harus memiliki multi-skill dan multi-talent untuk menghadapi era global.

"Alumni Annur Bekasi diharapkan tidak hanya menjadi kiai dengan pembekalan agama yang kuat, tetapi juga bisa bekerja di Microsoft, Google, atau menjadi pencipta inovasi baru melalui teknologi AI," katanya.

Gus Eri juga menceritakan kisah inspiratif salah satu alumni Annur yang lulus tahun 2023. Alumni tersebut pernah menjadi tentara perdamaian PBB yang dikirim ke Libanon saat perang Israel-Libanon.

Namun, karena panggilan hati, ia memilih meninggalkan profesi tersebut dan kini membuka saung pengajian gratis yang membina santri dari berbagai usia, termasuk manula.

"Ini salah satu inspirasi yang bisa dijadikan teladan di momen Hari Santri. Alumni Annur bisa menjadi tentara perdamaian dunia sekaligus guru ngaji," ucapnya.

Terkait tantangan transformasi digital, Gus Eri mengakui bahwa santri masa kini sudah familiar dengan gadget sebelum masuk pesantren. Hal ini justru memudahkan proses pembelajaran teknologi di pesantren.

"Ketika diberikan pelatihan di lab komputer, mereka sangat mengenal AI dan digitalisasi. Jadi gurunya mengajarkannya lebih mudah," pungkasnya.

Perlu diketahui, di Hari Santri Nasional, Ponpes Annur mengusung tagline 'Mencetak Intelektual Berwawasan Kiai dan Kiai Berwawasan Intelektual', dengan fokus menciptakan santri dan guru yang menguasai AI di era 2025. (Pandu)

Share:
Komentar

Berita Terkini