![]() |
| Perwakilan Kemendikdasmen saat meninjau revitalisasi SMPN 1 Telagasari Karawang |
inijabar.com, Karawang- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) me revitalisasi SMP Negeri 1 Telagasari melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC).
Adapun jumlah revitalisasi tersebut sebesar Rp2,7 miliar. Dana tersebut digunakan untuk membangun satu ruang perpustakaan lengkap dengan perabotannya, sebagai upaya memperkuat literasi dan kebiasaan membaca di kalangan siswa.
Selain itu, juga dibangun tujuh paket toilet beserta sanitasi yang layak, guna mendukung kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah.
Tak hanya membangun fasilitas baru, revitalisasi ini juga mencakup rehabilitasi enam ruang kelas dan dua ruang laboratorium yang mengalami kerusakan minimal sedang.
Seluruh ruang tersebut diperbaiki sekaligus dilengkapi dengan perabot yang memadai, agar kegiatan belajar mengajar bisa berjalan lebih optimal dan nyaman bagi siswa maupun guru.
Kepala SMPN 1 Telagasari, Uus Sugiana, mengatakan, siswa sangat menantikan selesainya pembangunan tersebut.
“Dengan bantuan ini, kami bisa menghadirkan ruang belajar yang lebih layak. Anak-anak sangat menantikan ruang perpustakaan dan laboratorium yang lebih baik, dan toilet yang jumlahnya kini mencukupi,” ujarnya. Kamis (23/10/2025).
Program revitalisasi ini juga membawa efek berganda (multiplier effect) bagi masyarakat sekitar sekolah. Sebanyak 60 warga lokal terlibat sebagai tenaga kerja dalam proses pembangunan, mulai dari kepala bangunan, tukang, hingga kenek.
Menariknya, sebagian dari mereka adalah orang tua murid SMPN 1 Telagasari, sehingga ada rasa kepemilikan dan kebanggaan tersendiri dalam pembangunan sekolah anak-anak mereka.
Selain itu, material bangunan yang digunakan juga dibeli dari toko-toko bangunan terdekat, sehingga roda ekonomi di sekitar Karawang pun ikut berputar.
Sementara itu, Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) SMPN 1 Telagasari, Aep Saepudin yang menyatakan, pelibatan masyarakat lokal dalam pembangunan bukan hanya mempercepat proses, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi secara langsung.
“Kita libatkan warga sekitar, baik dari sisi tenaga kerja maupun pembelian material bangunan. Ini program yang menyentuh langsung ke masyarakat,”tuturnya.
Masih di lokasi yang sama. Direktur Sekolah Dasar, Kemendikdasmen, Salim Somad mengaku senang karena bantuan yang dilaksanakan secara swakelola merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto, agar Program Revitalisasi Sekolah memberdayakan tenaga kerja lokal.
"Sesuai arahan Pak Presiden, semua tenaga kerja mulai dari pelaksana hingga tukang harus warga sekitar sekolah. Tujuannya agar program ini tidak hanya memperbaiki fasilitas pendidikan, tapi juga menghidupkan ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Salim juga mengatakan, mekanisme swakelola lebih efisien sehingga dapat menambah jumlah sasaran sekolah penerima program.
“Total sekolah yang memperoleh program revitalisasi di bawah naungan Ditjen PAUD Dasmen totalnya adalah 14.071 sekolah dari rencana awal sebanyak 9.409 sekolah. Karena ini pola swakelola, terjadi efisiensi. Alhamdulillah berdampak pada penambahan jumlah sasaran kita,” ujarnya.
Total 14.071 sekolah sasaran itu, terdiri dari 1.517 PAUD, 6.325 SD, 3.988 SMP, dan 2.241 SMA.
Salim Somad menambahkan, untuk Kabupaten Karawang sendiri, Kemendikdasmen telah melakukan intervensi terhadap 46 sekolah di empat jenjang.
“Untuk sekolah PAUD ada 6 sekolah, SD yang terbanyak 25 sekolah, SMP 13 sekolah, selanjutnya SMA 2 sekolah dengan total anggaran Rp43,6 miliar,” jelasnya.
Senada dikatakan, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Karawang, Wawan Setiawan Natakusumah, bahwa program revitalisasi melalui mekanisme swakelola juga sangat memberi manfaat ganda karena melibatkan tenaga kerja lokal.
"Mulai dari pelaksana, mandor hingga pekerja adalah warga sekitar sekolah. Jadi selain membantu sekolah, program ini juga akan membantu menggerakkan ekonomi masyarakat,”ujarnya.(*)



