inijabar.com, Depok - Guna memberikan pendampingan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Depok agar dapat tepat sasaran naik kelas, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Depok, Siti Barkah Hasanah atau yang akrab disapa Cing Ikah mengatakan, pengelompokan dan kluster klasifikasi UMKM menjadi beberapa kategori sangat penting.
Dia menilai klasifikasi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Depok dapat terbagi menjadi tiga kategori diantaranya yakni Pemula, Madya, dan Utama.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara seminar UMKM Ikatan Alumni SMP Negeri 3 Kota Depok Benteng Barito (Ika Bento) Fair 2025 bertajuk 'Legalitas Usaha: Fondasi Utama untuk Meningkatkan Kesuksesan dan Daya Saing' yang digelar, di Pesona Square, Kota Depok, Sabtu (15/11/2025).
Acara Ikabento Fair 2025 yang melibatkan sekitar 40 lintas angkatan alumni SMP Negeri 3 Kota Depok itu menyajikan beberapa rangkaian kegiatan mulai dari seminar, bazar UMKM, hiburan temu kangen dan lainnya, berlangsung 15 – 16 November 2025.
Ketua Dekranasda Kota Depok, Cing Ikah mendorong agar komunitas Ika Bento untuk mengambil peran sentral dalam mengawal proses pendampingan pelaku UMKM. Kata dia, dalam hal ini terdapat kriteria kategori 'Utama' yang telah menunjukkan potensi besar.
"Ya monitoring saya, ada terbagi tiga kategori, ada yang sudah utama, tadi juga ada brand produk seperti craft ya, ada yang tadi dari plastik sisa-sisa kopi, bahan kemasan plastik lainnya itu dibuat tas, saya kira itu sudah utama. Karena dia menciptakan sebuah produk yang sangat unik, itu saya katakan utama, karena dari sisi penjahitannya sudah bagus. Ada juga tadi dari sisa plastik kemasan minuman, saya kira itu salah satu brand, brand buat kota depok yang harus diangkat ya," ujar Cing Ikah kepada wartawan Sabtu (15/11/2025).
Cing Ikah menilai Kategori 'Madya' yang dimaksud adalah bagi para pelaku UMKM yang sudah memiliki legalitas namun belum kuat dari sisi jaringan dan fokus brand. Sementara untuk kategori "Pemula" adalah mereka yang belum memiliki legalitas usaha.
Lebih lanjut Cing Ikah juga menitipkan pesan kepada komunitas Ika Bento agar dapat menjadi "Pilot Project" bagi UMKM Depok. Dia berharap Ika Bento dapat menjadi organisasi atau komunitas yang sukses dalam membina para anggotanya.
[cut]
"Jadi saya titip kepada teman-teman Sahabat Ika Bento, tolong Sahabat yang hari ini hadir didata. Siapa yang “Utama” yang Madya” dan “Pemula” dikawal, sehingga akhirnya terus dikawal, betul-betul ibaratnya dituntun. Saya juga ingin Ika Bento jadi pilot project buat UMKM depok, salah satu komunitas organisasi yang sukses," kata Cing Ikah.
Istri Wali Kota Depok itu menyampaikan ke depan bentuk pendampingan para pelaku UMKM Ika Bento akan disesuaikan perkategori. Untuk kategori utama, katanya akan dipertemukan dengan narasumber seperti Sopmar Gando, untuk diberikan motivasi, sementara untuk kategori pemula akan diundang dan dikawal oleh Dinas Koperasi dan UMKM (DKUM) Kota Depok.
Saat disinggung mengenai tantangan Pemerintah dalam hal membantu pemasaran produk UMKM. Cing Ikah menyebut bahwa akurasi data sebagai tantangan utama. Maka itu, Pemerintah Daerah melalui dinas terkait diimbau langkah pertama yang dilakukan yakni segera memiliki data yang akurat agar pelatihan yang diberikan tepat sasaran, selanjutnya promosi menjadi fokus kedua.
Menurutnya konsep UMKM Naik Kelas yang didorong Pemerintah Daerah yang harus dipahami salah satunya adalah mengenai kelengkapan seluruh administrasi legalitas. Dia menekankan pentingnya Nomor Induk Berusaha (NIB), Izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), Sertifikasi Halal, dan standar produk lainnya.
“Tadi seperti dia harus punya dahulu NIB, dia juga harus punya PIRT, harus punya Sertifikasi Halal, harus punya Gramasi, Expired dan lainnya," kata Cing Ikah.
Kaitannya dengan pengembangan pemasaran. Dia menyatakan bahwa Pemerintah Kota Depok hingga kini terus berkolaborasi dengan sejumlah tempat seperti Hotel, BUMN, Rumah Sakit swasta, dan tempat keramaian lainnya untuk mempromosikan produk lokal. Cing Ikah juga secara langsung menitipkan pesan kepada Mal Pesona Square ke depannya agar menyiapkan wadah bagi produk-produk UMKM Ika Bento.
Sementara kaitan dengan bantuan permodalan usaha. Dekranasda dan Pemerintah Kota telah berkolaborasi dengan Bank BJB melalui program MESRAKUR (Masyarakat Ekonomi Sejahtera) untuk memberikan solusi kekurangan modal bagi pelaku usaha yang telah berjalan minimal tiga bulan.
"Kami pun sudah memberikan wadah kepada para pelaku usaha untuk bisa membantu yang kekurangan modal. Mereka bisa berkolaborasi dengan bank BJB," paparnya.
Selain itu, BAZNAS Kota Depok juga berperan aktif dengan memberikan bantuan permodalan usaha sekitar Rp 2 juta bagi masyarakat yang tidak mampu namun memiliki usaha.
[cut]
Menutup pernyataannya, Cing Ikah mengajak agar seluruh pihak untuk mendukung dengan membeli produk-produk lokal Depok.
"Tolong cintai produk lokal Kota Depok. Karena kalau bukan kita siapa lagi akan membeli produk-produk sahabat-sahabat kita," pungkasnya.
Sementara itu Ketua Umum Ikatan Alumni SMP Negeri 3 Kota Depok Benteng Barito (Ika Bento), Hamzah mengatakan pihaknya mendorong dan mendukung Ika Bento untuk melangkah lebih maju dengan mengembangkan potensi UMKM para alumninya.
Lebih lanjut Hamzah menyampaikan bahwa Wali Kota Depok juga sebelumnya telah memberi 'kode' agar Ika Bento dapat terus berkembang dan memaksimalkan peluang yang dimiliki, terutama pada sektor usaha mikro. Menurutnya, banyak alumni yang sudah memiliki produk UMKM dengan legalitas lengkap, bahkan hingga sertifikasi halal.
“Bu Wali Kota sudah memberikan kode supaya Ika Bento ini berkembang. Sekarang banyak UMKM pindahan, kenapa tidak produknya dikumpulkan dan dibuat brand sendiri Ika Bento?” ujar Hamzah kepada wartawan usai membuka acara Ika Bento Fair di Pesona Square, Kota Depok, Sabtu (15/11/2025).
Hamzah menilai bahwa peluang branding sangat besar, terlebih Ketua Dekranasda Kota Depok juga telah memberi rekomendasi agar Ika Bento mulai menciptakan merk sendiri yang memang bisa mewadahi produk-produk pelaku UMKM alumni.
“Ternyata banyak UMKM binaan Ika Bento yang sudah punya perizinan lengkap dari PIRT sampai halal. Potensinya luar biasa. Makanya saran untuk membuat brand Ika Bento itu sangat mungkin kita jalankan,” kata Hamzah.
Kendati demikian, pria yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Kota Depok itu menegaskan bahwa keputusan final mengenai nama dan konsep brand nantinya akan dirumuskan melalui rapat resmi bersama pengurus, pembina, senior, hingga adik kelas dari seluruh lintas angkatan.
Kemudian, kata dia, terkait gagasan yang mencuat adalah rencana pembentukan Puja Sera UMKM Ika Bento, sebuah pusat kuliner dan produk usaha alumni yang bisa dijadikan ikon baru bagi Kota Depok.
[cut]
“Ada teman-teman yang sudah mencetuskan ide membuat Puja Sera UMKM. Ini akan kita matangkan juga bersama, bagaimana gedungnya, permodalan, pemasaran, semua harus dipikirkan bareng bersama,” terang Hamzah.
Pihaknya mencatat hingga saat ini, lebih dari 50 pelaku UMKM dari para alumni tercatat aktif mengikuti kegiatan rutin Ika Bento setiap tiga bulan sekali.
Saat disinggung terkait pembuatan administrasi perizinan usaha gratis. Hamzah mengungkapkan, pada kesempatan yang sama, panitia juga telah menghadirkan Dinas Koperasi dan UMKM (DKUM), Dinas Perdagangan dan Perindustrian, hingga Dinas Kesehatan untuk memberikan masukan terkait perizinan usaha.
Hamzah memastikan, semua UMKM alumni yang belum memiliki legalitas lengkap akan didata dan difasilitasi.
“Perizinan itu semuanya gratis, ditanggung APBD Kota Depok. Kita bantu sampai sertifikasi halal,” kata Hamzah.
Tak lupa, Hamzah menyampaikan rasa syukur karena kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah melalui Jaringan Inovasi dan Kolaborasi (JIK). Dia berharap ke depan acara serupa bisa dilaksanakan lebih meriah setiap tahunnya.
Dengan lintas alumni yang mencakup sekitar 40 angkatan dari tahun 1983 hingga 2024. Hamzah optimistis Ika Bento dapat memberikan manfaat besar bagi para alumninya.
“Kita ingin memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kebutuhan teman-teman alumni, terutama dalam hal UMKM,” tandasnya.(Risky)






