Camat Cimanggis Ajak FKDM Ikut Aktif Atasi Stunting

Redaktur author photo
Camat Cimanggis Depok beserta pengurus FKDM Depok

inijabar.com, Depok – Mengingat tingginya tingkat urbanisasi penduduk, Camat Cimanggis, Rahmat Maulana mengajak Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) berperan aktif membangun komunikasi dan informasi dalam intervensi pencegahan stunting dan kerugian ekonomi masyarakat, di wilayah Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.

Hal ini disampaikan, usai menghadiri kegiatan Konsolidasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Depok bersama FKDM Kecamatan Cimanggis, yang digelar di Kantor Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Rabu (26/11/2025).

“Memang yang menjadi fokus kalau di wilayah kami ada beberapa hal, di sini karena wilayah urban migrasinya tinggi maka pendatang juga harus termonitor. Misalkan yakni kasus stunting kita masih tinggi yang salah satu faktornya adalah karena migrasi,” ujar Rahmat Maulana kepada wartawan, Rabu (26/11/2025).

Menurutnya, dalam hal ini seharusnya dapat dimitigasi sejak awal oleh peran FKDM di tingkat Kelurahan dengan melakukan kontrol dan memperoleh informasi, yang kemudian dilaporkan kepada pihak-pihak terkait untuk segera ditindaklanjuti.

“Jadi jangan sampai kenapa nanti kasus stunting di wilayah kita tinggi, ternyata migrasinya juga tinggi. Kemudian ada penduduk pindah tapi dengan kondisi anak stunting, kan tak mungkin bisa bilang bahwa ini orang pindahan bukan warga kita, tetap harus kita bantu tangani,” kata Rahmat.

Pria yang akrab disapa Pache itu juga menyatakan, setiap tiga bulan di Puskesmas ada kegiatan Mini Lokakarya (Pertemuan Rutin) yang di mana tujuan utamanya adalah membangun komitmen lintas sektor untuk upaya penggalangan dan pemantauan berbagai kegiatan salah satunya yakni penanganan stunting.

“Karena untuk penanganan stunting itu kan ada juga di Minilok Puskesmas. Setiap tiga bulan dalam Minilok itu memaparkan kondisi kesehatan masyarakat,” ungkap Pache.

Kendati masih tergolong stabil angka stunting di wilayah Cimanggis. Selain itu, Pache menilai bahwa intervensi dalam edukasi terkait ekonomi juga sangat diperlukan karena hal tersebut merupakan salah satu pemicu meningkatnya potensi kerawanan masalah keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Ternyata edukasi terkait ekonomi juga perlu, karena hal itu bisa meningkatkan kerawanan. Misalkan salah satu contohnya begitu orang-orang pakai pinjol, karena itu mungkin siap-siap bisa terjadi kekerasan dalam rumah tangga, depresi, mungkin bisa mengganggu aktivitas dia bekerja atau lainnya, itu akan berpengaruh,” ucap Pache.

Oleh karenanya, pihaknya berharap FKDM bisa menjadi mitra Pemerintah Daerah khususnya dalam membangun jejaring informasi. Sehingga dengan itu, bisa menjadi bahan untuk pengambilan keputusan oleh pimpinan pada kondisi-kondisi tertentu.

“Kalau kemudian informasinya terlambat atau tidak tersampaikan terus muncul kejadian, itu sudah terlambat. Seperti itulah sebenarnya kalau saya pikir semua permasalahan yang ada di masyarakat,” kata Pache.

Melalui konsolidasi FKDM, diharapkan ini menjadi penguat jaringan komunikasi sehingga dapat memitigasi dan pencegahan sejak awal terhadap ancaman potensi permasalahan masyarakat.

“Mudah-mudahan ini menjadi penguat jaring-jaring kita di masyarakat, sehingga kalaupun muncul permasalahan bisa kita mitigasi dan atasi lebih awal. Jadi jangan sampai menunggu membesar atau kemudian begitu terjadi kasus, baru kita melakukan tindakan,” tandas Pache. (Risky)

Share:
Komentar

Berita Terkini