![]() |
| Wakil Walikota Bekasi Harris Bobihoe |
inijabar.com, Kota Bekasi - Lonjakan harga emas perhiasan, menjadi penyumbang utama inflasi Kota Bekasi menjelang akhir tahun 2025. Pemerintah Kota Bekasi pun menggelar operasi pasar murah di 12 kecamatan hingga 25 November mendatang, untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, mengatakan operasi pasar tersebut merupakan rangkaian upaya menekan inflasi, yang akan dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah kecamatan.
"Ini merupakan rangkaian dari operasi pasar yang akan dilaksanakan di seluruh kecamatan. 12 kecamatan akan kita datangi," ujar Harris saat meninjau operasi pasar murah di Kecamatan Bekasi Barat, Selasa (11/11/2025).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Kota Bekasi Year on Year (y-on-y) tercatat sebesar 2,84 persen. Sementara inflasi Month to Month (m-to-m) bulan Oktober mencapai 0,57 persen, dan Year to Date (y-to-d) sebesar 2,33 persen.
Andil inflasi tertinggi pada Oktober berasal dari emas perhiasan, cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras, serta air kemasan. Fakta ini juga menjadi perhatian serius pemerintah pusat dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah.
Harris menyampaikan, emas perhiasan menjadi salah satu penyumbang utama inflasi karena tingginya minat masyarakat untuk membeli.
"Memang tadi (saat zoom meeting) Pak Mendagri juga menyampaikan, inflasi tertinggi itu adalah dari segi emas, orang banyak ternyata beli emas," kata Harris.
Meski demikian, Harris menegaskan tingkat inflasi Kota Bekasi saat ini masih relatif terkendali. Bahkan, Kementerian Dalam Negeri memberikan apresiasi atas capaian tersebut.
"Alhamdulillah kita cukup bagus, kita hanya berada di dua koma sekian. Tadi dari Kemendagri mengapresiasi juga, insyaAllah ini akan kita tekan terus," ungkapnya.
Dalam operasi pasar murah yang digelar, berbagai bahan pokok dijual dengan harga terjangkau, mulai dari beras, minyak goreng, hingga daging ayam. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat di tengah tekanan inflasi menjelang akhir tahun.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi, Ika Indah Yarti, menambahkan bahwa intervensi harga kebutuhan pokok akan kembali dilakukan pada Desember 2025."Rencananya di awal Desember kita ada subsidi pasar bekerja sama dengan Bulog," ujar Ika.
Upaya intervensi harga tersebut dilakukan, untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok menjelang perayaan Nataru, ketika permintaan masyarakat biasanya meningkat signifikan.
Operasi pasar murah dan subsidi pasar menjadi bagian dari upaya Pemkot Bekasi, terutama untuk melindungi kelompok masyarakat ekonomi menengah ke bawah dari dampak kenaikan harga. (Pandu)



