Agar Bisa Tularkan Ilmu, Sejumlah Petani Ikuti ToT SRI Organik

Redaktur author photo


Para peserta ToT SRI Organik di Lakbok

inijabar.com, Ciamis - Pusat Study Aliksa Organik Kabupaten Ciamis menggelar Training of Trainer (ToT) SRI Organik yang diikuti para petani pada Minggu (14/12/2025) di Desa Kelapa Sawit, Kecamatan Lakbok, Minggu (14/12/2025).

Kegiatan ini merupakan upaya mendorong pertanian sehat dan ramah lingkungan terus diperkuat di Kabupaten Ciamis. 

Perwakilan Komunitas Organik Indonesia di Kabupaten Ciamis, Alix Sutariat mengatakan, ToT ini menjadi bagian dari program pengembangan pertanian organik berkelanjutan yang menitikberatkan pada penguatan sumber daya manusia petani. 

Melalui pelatihan ini, para petani tidak hanya dibekali keterampilan teknis, tetapi juga dipersiapkan menjadi pendamping bagi petani lain di daerahnya masing-masing.

“Pelatihan ini kami fokuskan pada peningkatan kapasitas petani agar mampu menjadi trainer dan pendamping SRI Organik di wilayahnya,” katanya.

Alix juga menjelaskan, pelatihan yang berlangsung di Lakbok tersebut merupakan angkatan kelima. Sebelumnya, program serupa telah dilaksanakan di Aceh dan Morowali. 

Pada angkatan kali ini, peserta berasal dari dua daerah, yakni Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, serta Kabupaten Ciamis.

“Dari Ciamis ada 15 orang, sementara dari Kolaka 10 orang. Total peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 25 orang,” ujar Alix.

Dia juga menyatakan, peserta yang mengikuti ToT bukanlah petani pemula. Seluruh peserta merupakan petani yang telah menerapkan metode SRI Organik serta telah mengikuti sekolah lapang atau workshop selama satu musim tanam.

“Ini menjadi syarat utama. Mereka yang sudah lulus sekolah lapang SRI Organik wajib terus mengembangkan diri dan berperan sebagai pendamping di kabupaten masing-masing,” terangnya.

Menurut Alix, SRI Organik tidak terbatas pada komoditas padi saja. Metode ini juga dapat diterapkan pada tanaman sayuran, perkebunan, hingga tanaman herbal. Oleh karena itu, pelatihan ToT dirancang untuk memperluas wawasan peserta dalam mengembangkan berbagai jenis komoditas pertanian organik.

“Training of Trainer ini tidak hanya bicara padi. Sayuran, tanaman perkebunan, bahkan herbal juga menjadi fokus pengembangan,”ucapnya.

Ia pun berharap Kabupaten Ciamis dapat menjadi salah satu daerah percontohan dalam pengembangan pertanian organik berbasis metode SRI. Saat ini, Ciamis tengah mendorong pembangunan pertanian organik, baik dari sisi luasan lahan maupun jumlah petani yang terlibat.

“Harapannya, SRI Organik di Ciamis terus berkembang. Tidak hanya bertambah luas, tetapi juga mampu menjawab berbagai persoalan usaha tani, mulai dari budidaya, metodologi, hingga pola pemberdayaan petani,” pungkas Alix.

Dengan pelatihan ini, kata Alix, diharapkan lahir lebih banyak pendamping petani yang mampu mendorong pertanian sehat, berkelanjutan, dan berdaya saing, tidak hanya untuk Ciamis, tetapi juga untuk mendukung ketahanan pangan nasional.(edo)

Share:
Komentar

Berita Terkini