![]() |
| Workshop Kewaspadaan Dini digelar Kesbangpol Depok |
inijabar.com, Depok – Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Depok menyebut permasalahan sosial seperti judi online, tawuran dan peredaran narkoba menjadi laporan paling terbanyak yang disampaikan para pengurus tingkat wilayah.
Pernyataan tersebut dikatakan Narasumber sekaligus Wakil Ketua FKDM Kota Depok,H. Adien usai mengikuti kegiatan Workshop Kewaspadaan Dini bagi pengurus FKDM bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Depok dan Polres Metro Kota Depok yang digelar, di Aula Kantor Kecamatan Cimanggis, Kota Depok pada Rabu (24/12/2025).
Adien mengungkapkan, permasalahan sosial yang banyak disampaikan tersebut diutarakan pada kesempatan sesi diskusi workshop. Terutama kaitannya dengan permasalahan judi online, tawuran, dan peredaran narkoba. Selain itu, laporan mengenai pemanfaatan area fasilitas publik yang telah berubah menjadi lahan parkir dan berdagang juga turut menjadi sorotan pada sesi diskusi tersebut.
“Tentunya, itu juga sudah ada dari dinas terkait untuk penegakan hukumnya. Pemkot juga sudah punya petugas Satpol PP gitu kan dan dinas terkait lainnya, selanjutnya kami akan selalu koordinasikan hal-hal seperti itu,” ujar H. Adien kepada wartawan.
Selain itu, pihaknya memastikan dengan dibantu para pengurus FKDM di wilayah masing-masing. Diharapkan informasi-informasi tersebut nantinya dapat tersampaikan dengan tepat, agar dapat menjadi bahan informasi atau pengambilan kebijakan oleh Pimpinan berwenang di Kota Depok.
“Dari 11 Kecamatan se Kota Depok, 9 Kecamatan yang sudah terbentuk, sisanya mungkin sampai dengan semester 2026. Pertengahan tahun 2026 semua kepengurusannya itu sudah clear dari tingkat Kota, Kecamatan hingga Kelurahan,” katanya.
Adien juga menerangkan, digelarnya workshop ini juga sekaligus memberikan sosialisasi terhadap peran dan fungsi utama FKDM kepada pengurus. Yakni sebagai wadah pengumpulan informasi, yang nantinya untuk menjadi bahan pertimbangan pengambilan kebijakan pimpinan di Kota Depok.
“Tentunya sesuai dengan arahan Pak Wali Kota ya. Bagaimana FKDM juga salah satunya berkolaborasi dengan Kesbangpol, agar menjadikan isu-isu atau yang tadi disampaikan yang berpotensi terjadi bencana alam atau konflik sosial lainnya itu, dapat terdeteksi di lingkungan masing-masing,” jelasnya.
Dia menilai, sebagian pengurus masih ada yang belum memahami terkait peran, fungsi dan tugas dari FKDM. Mulai dari alur tahapan laporan kejadian, hingga bagaimana cara melaporkan.
“Bukan ke mana kami akan melaporkannya, ya tentunya ada kawan-kawan di pengurus Kecamatan, tingkat Kota dan mungkin akan didampingi untuk ke Polres atau Kesbangpol atau Dinas terkait,” terangnya.
“Karena setiap lingkungan, masing-masing punya potensi kejadiannya kan berbeda-beda ya. Mungkin ada bencana alam, banjir, konflik sosial, atau yang lainnya,” tambahnya.
Sementara untuk media penyampaian informasi bagi pengurus FKDM. Dia mengatakan pihaknya sejauh ini masih mengandalkan media yang ada, seperti group pesan WhatsApp dan akun media sosial.
“Jadi sejauh ini masih dengan group WhatsApp, dan tentunya kami juga nanti akan masif dengan media sosial. Karena kadang-kadang sekarang kita belum dapat informasi, orang-orang sudah mengetahui lewat media sosial seperti Instagram dan TikTok. Tapi kami di Kesbangpol juga ada grup WhatsApp, dan teman-teman kita informasikan bahwa apapun informasi kejadian-kejadian yang sebelum terjadi itu, diharapkan bisa terdeteksi secara dini,” tandasnya. (Risky)




