inijabar.com, Kota Bekasi- Terkait perkembangan sejumlah BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Pemkot Bekasi seperti PD Mitra Patriot yang belum kemajuan dalam mengembangkan usahanya seperti pengelolaan bus Trans Patriot. Lalu ada PDAM Tirta Patriot dan juga PD Migas yang kondisinya belum banyak membantu pemasukan kas daerah.
Kondisi tersebut dikomentari oleh Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi Puspa Yani. Menurut dia, BUMD yang menjadi beban daerah untuk apa dipertahankan.
"Bagj saya untuk apa dipertahankan jika hanya menjadi beban daerah,"ucapnya singkat. Senin (8/11/2021) malam.
Terkait dengan PD Mitra Patriot, kata dia, pihaknya sudah sering mengingatkan pemerintah Kota Bekasi, jika tidak diperhatikan sebaiknya lepas saja ke swasta yang mengelola nya.
"Sudah lama saya katakan jika pemerintah memang tidak berniat untuk memperhatikan sebaiknya dilepas ke swasta saja. Barangkali begitu dilepas mereka bisa mandiri. Daripada status perumda tapi nasibnya tidak jelas,"ungkap wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Bekasi ini.
Sedangkan PDAM Tirta Patriot sampai hari, kata Puspa, dirinya belum dapat info perkembangan terbaru lagi sejak bupati kabupaten Bekasi meninggal. Padahal, sambung dia, sebelum beliau meninggal sudah ada titik terang untuk pemisahan aset antara PDAM Tirta Bhagasasi dan PDAM Mitra Patriot.
"Belum tahu pasca meninggalnya Bupati Bekasi, saat ini perkembangannya seperti apa soal pemisahan aset antara PDAM TP dan PDAM TB, belum ada pembahasan lanjutannya,"terang Puspa.
Terkait PD Migas, sambung dia, yang tahun ini belum bisa memberikan laba ke kas daerah, ditambah belum kelar persoalan hukum di perusahaan tersebut.
"Sama halnya dengan PD Migas yang tahun ini juga belum bisa membukukan hasil laba untuk Pemkot Bekasi, ditambah lagi masih belum selesai masalah hukum yang membelitnya,"ujarnya.
"Yang jelas keberadaan semua Perumda di Kota Bekasi sangat perlu dikoreksi dan diperhatikan keberadaannya. Apakah masih mau menjadi Perumda atau dijadikan swasta saja,"pungkasnya.(*)