Pasar Rel Kota Tasikmalaya Sudah Tak Terlihat Jalur Kereta

Redaktur author photo




Ini jabar.com, Kota Tasikmalaya- Di sekitar pusat kota Tasikmalaya terdapat sebuah pasar tradisional yang bernama Pasar Rel. Letaknya di Kelurahan Cilembang, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. Berada di dekat sebuah mall, pasar tradisional yang terbilang kecil ini setiap hari beroperasi menjadi pusat kegiatan transaksi masyarakat sekitar.


Meski bernama Pasar Rel namun di kawasan ini tidak ditemukan bentangan rel kereta api. Yang ada hanya pasarnya saja.


"Tidak tahu persis dimana relnya, tapi menurut cerita orang tua, di jalan ini rel membentang dari utara ke selatan," kata Ai Titin (44) salah seorang pedagang.


Titin mengatakan jalur kereta api ini tujuan Tasikmalaya - Singaparna. 


"Saat saya masih kecil juga sudah tidak ada relnya, mungkin sudah lama sekali," kata Titin.


Namun demikian Titin mengatakan sejak dirinya kecil, pasar ini sudah dikenal dengan sebutan Pasar Rel. 


"Kalau namanya dari zaman bapak saya jualan juga sudah disebut Pasar Rel,"ucap Titin.


Sementara itu Darsono (70) warga Jalan Stasiun Kota Tasikmalaya mengatakan, jalur kereta Tasikmalaya-Singaparna sudah lama tak beroperasi. Bahkan dia yang tergolong sudah sepuh pun tak pernah melihat penampakan kereta api yang membelah Kota Tasikmalaya tersebut. 


"Teu kajamanan (tidak mengalami), zaman Belanda itu mah," kata Darsono.


Meski demikian dia mengaku pernah mengetahui keberadaan jalur bekas rel kereta api tersebut. 


"Dulu di depan masjid Agung Tasikmalaya itu ada rel, nyambung ke stasiun Tasikmalaya. Jadi dari stasiun ini lewat ke Jalan Rasamala, masuk ke Jalan Dokter Soekardjo terus ke Masjid Agung. Nah di sebelah selatan Masjid Agung juga ada stasiun kecil,"ungkap Darsono.


Mengenai Pasar Rel, Darsono membenarkan dulunya rel kereta api Tasikmalaya melalui Pasar Rel. 


"Dulunya itu pasar besar, kan jadi nama jalan, Jalan Pasar Wetan. Pasar terus melebar sampai ke area bekas rel, jadinya disebut Pasar Rel," jelasnya.


Sementara itu dikutip dari situs komunitas pecinta kereta api Indonesia, jalur kereta api Tasikmalaya - Singaparna dibangun Belanda dan dibuka pada 1 Juni 1909 dan ditutup di awal dekade 1940-an oleh penjajah Jepang


Jalur ini disebut dengan jalur lintas cabang, karena merupakan cabang dari jalur kereta api utama Selatan Jawa. Panjangnya sekitar 17 kilometer mulai dari stasiun Tasikmalaya sampai stasiun Cikiray Singaparna, yang kini menjadi lokasi Polsek Singaparna.


Nyaris semua jalur itu berdampingan dengan jalan raya atau kendaraan bermotor. Jalur kereta ini juga melintasi jalan HZ Mustofa, jalan SL Tobing terus menuju jalur utama Tasikmalaya Singaparna.(aaf)

Share:
Komentar

Berita Terkini