H.Zain Sikapi Hasil Survey, Siap Jika Dicalonkan di Pilkada 2024

Redaktur author photo


Ketua HPK 1957 Kota Bekasi Zainul Miftah


inijabar.com, Kota Bekasi- Mensikapi hasil survei lembaga Etos Institute yang menempatkan Ketua Himpunan Pengusaha Kosgoro (HPK) 1957 H.Zainul Miftah pada posisi tiga besar hasil survei populer bakal calon Wali Kota Bekasi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang.


Pria yang akrab disapa HZM ini menyebut survey tersebut biasa saja. Pasalnya kegiatan sosial yang sering dijalankannya pada masyarakat bukan untuk mensiasati survey.


"Saya bersyukur saja nama saya masuk dalam tiga besar bacalon Wali Kota Bekasi untuk Pilkada 2024 nanti. Namun bukan itu tujuan saya sering membuat kegiatan sosial," kata Zainul Miftah.


Perlu diketahui, nama Zainul Miftah masuk tiga besar bacalon Pilkada Wali Kota Bekasi 2024 dalam hasil survei Etos Institute.


Pada urutan pertama ada nama Nama Tri Adhianto Tjahyono dengan prolehan 29,10 persen, Heri Koswara 17,90 persen, Zainul Miftah 16,10 persen, Nofel Saleh Hilabi 14,40 persen, Raden Andreas 12,10 persen, dan lain-lain 10,40 persen.


Ketua Himpunan Pengusaha Kosgoro (HPK) Kosgoro 1957 ini juga mengaku siap jika Partai Golkar memberikan amanah kepadanya untuk maju dalam pilwalkot Bekasi 2024 mendatang. "InsyaAllah saya siap," tegasnya.


Namun ia menuturkan, dirinya bersama kader Golkar Kota Bekasi akan berjuang terlebih dahulu memenangkan Partai Golkar dan meraup sebanyak-banyaknya kursi DPRD Kota Bekasi di Pileg 2024 mendatang.


"Kita menangkan Golkar dan caleg-calegnya di Pileg 2024. Setelah itu baru kita melangkah ke Pilkada 2024," ujarnya.


Selain Pileg, Zainul menyebutkan dirinya juga akan berjuang keras untuk bisa memenangkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk menjadi Presiden lada Pilpres di tahun yang sama.


"Kami akan all out untul Pak Airlangga Hartarto menang Pilpres 2024 juga," katanya.


Survey atmosphere politik yang dilakukan Etos Institute didasari atas mulai memanasnya fenomena politik menjelang Pilkada tahun 2024, yaitu banyaknya informasi di media massa memberitakan baik cetak dan atau menyajikan elektronik yang tayangan-tayangan mengenai calon-calon kepala daerah dengan melakukan politik pencitraan.


Selain pemberitaan di media massa, fenomena konsolidasi yang dilakukan partai politik dan elite-elite politik yang turun ke masyarakat juga mulai dilakukan untuk menarik simpati publik.(giri)

Share:
Komentar

Berita Terkini