![]() |
| Air sumur yang menghitam ditunjukan salah satu warga Rt 05/04 Bojong Menteng Rawalumbu. |
inijabar.com, Kota Bekasi- Janji penanganan dugaan pencemaran air sumur di Kelurahan Bojongmenteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, belum juga terlihat hasilnya.
Warga berharap pihak SPPG di bawah Yayasan Al Barkah Cipta Insani yang menangani MBG (Makan Bergizi Gratis) segera menepati komitmen mereka.
Ketua RT 005/RW 004, Surya, mengatakan, pihaknya sudah menggelar mediasi dengan perwakilan SPPG. Dalam pertemuan itu, kata Surya, mereka berjanji akan melakukan perbaikan, namun hingga kini belum ada tindakan nyata.
“Kami sudah sempat mediasi dengan pihak MBG, termasuk dengan Pak Jodi selaku direktur. Waktu itu dijanjikan akan segera diatasi, tapi belum ada perkembangan,” ujarnya kepada Inijabar.com, Rabu (29/10/2025).
Sementara itu, Bagus, yang mengaku sebagai mitra SPPG, menyebut perusahaan sudah melakukan langkah penanganan sementara.
“Kemarin kami lakukan penyedotan sekitar enam tangki air. Tapi air itu gak semuanya dari MBG, ada juga aliran dari selokan warga,” katanya.
Namun, hasil pantauan lapangan menunjukkan aliran air selokan warga tidak seluruhnya mengarah ke lokasi yang diduga menjadi tempat pembuangan limbah MBG, sehingga penjelasan tersebut masih menimbulkan tanda tanya.
Sejumlah warga sebelumnya mengeluhkan air sumur mereka berubah menjadi hitam pekat dan berbau menyengat. Salah satunya TN (45), yang mengaku mulai merasakan perubahan sejak beberapa minggu terakhir.
“Awalnya cuma agak keruh, belum hitam banget. Pernah kami pakai buat bikin kopi, tapi suami malah sakit perut,” ucap TN.
Sejak itu, ia berhenti menggunakan air sumur dan kini terpaksa membeli air galon setiap hari untuk kebutuhan keluarga.
Senasa dikatakan, Subur, bahwa rumahnya berdekatan dengan area pembuangan limbah SPPG mengeluhkan bau tak sedap yang kerap masuk ke rumah.
“Kalau air di kubangan itu lagi penuh, baunya nyengat banget, sampai ke dalam kamar,” katanya.
Ketika wartawan mencoba meminta keterangan langsung ke kantor SPPG, seorang staf menolak memberikan pernyataan resmi dan menyarankan agar warga menyampaikan keluhan ke pemerintah daerah.
“Silakan laporkan saja ke Wali Kota. Kalau Wali Kota datang, kami siap memberikan keterangan,” ujarnya singkat.
Hingga berita ini ditulis, belum ada penjelasan resmi dari SPPG MBG di bawah Yayasan Al Barkah Cipta Insani.
Warga berharap Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Lingkungan Hidup segera turun tangan melakukan uji kualitas air.
“Kami cuma ingin air bersih lagi, gak minta apa-apa,”ucapya.(firman)



