![]() |
| Para guru agama Islam dari tingkagmt TK sampai SMP serta 10 guru madrasah menerima beasiswa S2 dari Baznas Kota Bekasi |
inijabar.com, Kota Bekasi- Sebanyak 120 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dari tingkat TK, SD, hingga SMP, serta 10 guru Madrasah dan pesantren, menerima bantuan pendidikan berupa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan beasiswa S2 dari BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) Kota Bekasi.
Acara seremonial penyaluran bantuan tersebut secara simbolis digelas di Aula Kantor Kementerian Agama ( Kemenag ) Kota Bekasi pada Senin (24/11/2025)
Kepala Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kota Bekasi, Syamsul Badri Islamy, menjelaskan, program dukungan pendidikan ini merupakan bentuk keberpihakan terhadap guru-guru yang selama ini berjuang dengan keterbatasan fasilitas dan kesejahteraan.
“Kami bekerja sama dengan UIN Bandung untuk menyelenggarakan PPG bagi 120 guru PAI. Dengan adanya sertifikat profesi, kami berharap penghasilan mereka bisa meningkat,” ucap Syamsul.
Syamsul juga menyatakan, banyak guru PAI di tingkat dasar masih berada dalam kategori berpenghasilan rendah.
“Guru-guru PAI di TK, SD, hingga SMP, banyak yang secara gaji itu alakadarnya. Dengan PPG, mereka punya peluang lebih baik untuk meningkatkan pendapatan,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, BAZNAS Kota Bekasi juga memberikan 10 beasiswa S2 bagi guru Madrasah dan guru pesantren melalui kerja sama dengan UNISMA. Para penerima beasiswa tersebut diarahkan untuk mengambil Program Studi Manajemen Pendidikan.
“Kami kuliahkan 10 guru tersebut di UNISMA. Harapannya, kualitas pendidikan di madrasah dan pesantren semakin meningkat melalui kompetensi mereka,” jelas Syamsul.
Ia juga mengatakan, UNISMA memiliki mata kuliah khusus terkait manajemen zakat yang relevan untuk dikembangkan lebih lanjut di lingkungan pendidikan.
“Kami berharap para guru ini bisa menjadi duta-duta BAZNAS. Ketika kembali mengajar, mereka dapat memformulasikan materi tentang zakat untuk diajarkan di madrasah maupun pesantren,” ungkapnya.
Syamsul menambahkan, proses seleksi penerima bantuan melibatkan Kementerian Agama Kota Bekasi hingga jejaring KKM. Mekanisme ini dilakukan agar bantuan tepat sasaran, terutama bagi guru-guru yang termasuk kategori mustahik.
“Kami pastikan penerima manfaat benar-benar mereka yang membutuhkan dan memenuhi kriteria fakir, miskin, serta duafa,” jelasnya lagi.
Menurut Syamsul, program untuk guru merupakan investasi jangka panjang dalam peningkatan kualitas pendidikan agama di Kota Bekasi.
“Ini bukan hanya bantuan biaya pendidikan, tetapi investasi kualitas. Ketika guru meningkat kapasitasnya, maka mutu pendidikan anak-anak kita juga ikut naik,”pungkasnya.(firman)



