inijabar.com, Kota Bekasi - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bekasi, menyalurkan bantuan pendidikan senilai Rp1,765 miliar untuk 3.100 siswa madrasah di akhir 2025.
Program tersebut menyasar siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Kepala Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kota Bekasi, Syamsul Badri Islamy, mengatakan penyaluran bantuan ini bertujuan memutus rantai kemiskinan yang bersumber dari rendahnya tingkat pendidikan.
"Masyarakat dhuafa di Kota Bekasi tersebar di banyak kantong kemiskinan dengan berbagai latar belakang. Dana zakat seyogianya memberikan perhatian untuk segmen yang bersumber dari tingkat pendidikan rendah, salah satunya siswa madrasah," ujar Syamsul di kantornya, Selasa (19/11/2025).
Syamsul menjelaskan, alokasi bantuan tersebut terdiri dari 1.700 siswa MI dengan bantuan Rp500.000 per orang, 900 siswa MTs mendapat Rp600.000 per orang, dan 500 siswa MA memperoleh Rp750.000 per orang.
"Adapun pemberian bantuan tersebut, dilatarbelakangi kondisi madrasah yang mungkin belum mendapat perhatian memadai dari pemerintah, berbeda dengan sekolah negeri," kata Syamsul.
Ia menerangkan, penyaluran dana dilakukan melalui BJB Syariah dengan mekanisme ketat. BAZNAS bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bekasi dan Kelompok Kerja Madrasah (KKM) untuk memastikan data penerima valid.
"Database bersumber dari kepala sekolah yang mengusulkan ke KKM, kemudian KKM ke Kemenag, dan Kemenag ke BAZNAS," jelas Syamsul.
Untuk menjaga keamanan, Syamsul menegaskan, penerima hanya diberikan buku tabungan tanpa kartu ATM, dan tidak bisa diwakilkan saat mengambil bantuan.
"Pencairan harus dilakukan penerima langsung dengan membawa KTP ke bank, tidak bisa diwakilkan. Ini memastikan uang benar-benar sampai ke mustahik," tegasnya.
Syamsul memaparkan, penyaluran untuk jenjang MTs dan MA telah rampung. Sedangkan untuk MI ditargetkan selesai akhir pekan depan. BAZNAS berencana menyerahkan bantuan secara simbolis di kantor Kemenag minggu ini atau awal minggu depan.
"Pada prinsipnya bantuan ini setiap tahun, untuk penerima manfaat tergantung nanti dari pihak sekolah apakah mengusulkan nama yang sama atau tidak, tapi biasanya untuk pemerataan ganti orang," pungkasnya.
Program bantuan pendidikan ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi keluarga kurang mampu, sekaligus mendorong anak-anak mereka untuk terus melanjutkan pendidikan. (Pandu)



