Bubur Hangat, Jangkauan Lebih Luas: Cerita Bu Wita Bertumbuh Bersama Indosat

Redaktur author photo
Bu Wita, pemilik Bubur Ayam Tegal Mas Ikmal di Pondok Gede.

inijabar.com, Kota Bekasi - Wita Khosilawati (40) sudah bangun sebelum matahari terbit. Di dapur mungilnya di Jalan Caman Raya, Jatibening, Pondok Gede, ia menanak bubur dan menyiapkan aneka sate pelengkap seperti usus, ati, ampela, telur ayam, hingga telur puyuh.

Warung Bubur Ayam Tegal Mas Ikmal yang dikelolanya bersama sang suami, Khayat Mansur (47), telah enam tahun melayani warga Kota Bekasi.

Satu porsi bubur bu Wita

Namun, ada yang berubah dari cara Wita berjualan. Di antara kesibukan melayani pembeli langsung, ponselnya terus berdering. Pesanan mengalir melalui WhatsApp, GoFood, dan GrabFood. Semua itu dimungkinkan berkat jaringan Tri dari Indosat yang telah ia andalkan selama lebih dari satu dekade.

"Penjualan online lancar. Alhamdulillah sekarang pelanggan dari Jatiwaringin, Galaxy, bahkan luar Pondok Gede ikut pesan," ujar Wita saat ditemui di warungnya, Jumat (21/11/2025) malam.

Setia Bersama Tri Indosat Selama Satu Dekade.

Wita mulai menggunakan layanan Tri dari Indosat sejak 2015, saat anak-anaknya masih duduk di bangku sekolah dasar. Kini, setelah lebih dari sepuluh tahun, ia tetap setia.

"Harganya terjangkau, jaringannya di kota lancar. Selama 10 tahun lebih saya pakai Tri, nggak ada kendala. Makanya saya masih setia sama Tri, nggak mau beralih ke provider lain," tegasnya.

Konsumen selalu ramai penikmat bubur Bu Wita

Keterjangkauan paket data Tri dari Indosat menjadi faktor utama yang membuatnya bertahan. Bagi pelaku UMKM seperti Wita, efisiensi biaya operasional sangat krusial. Dengan Tri, ia bisa tetap terhubung dengan pelanggan tanpa membebani pengeluaran usaha.

"Kalau provider lain mungkin harganya nggak seterjangkau Tri. Selama jaringannya masih aman, saya bertahan," imbunya.

Berawal dari Pandemi, Bertahan karena Konektivitas.

Wita dan suaminya memulai usaha bubur ayam di lokasi sekarang pada 2019 tepat saat sebelum pandemi COVID-19 mulai merebak. Sebelumnya, mereka sempat berjualan keliling dan berpindah-pindah tempat. Resep bubur ayam khas Tegal yang mereka jajakan merupakan warisan turun-temurun dari keluarga sang suami.

"Tantangan terbesar kan karena awal mula kita buka zaman COVID. Banyak ditertibkan, nggak sebebas sekarang. Tapi justru zaman COVID itu usaha malah lancar," kenang Wita.

Penurunan mulai terasa di tahun-tahun belakangan. Promosi dari mulut ke mulut yang selama ini diandalkan tak lagi cukup. Persaingan makin ketat. Di titik inilah konektivitas digital dari Tri Indosat memainkan peran penting.

Transformasi Digital Berkat Dukungan Keluarga.

Kesadaran untuk merambah dunia digital datang dari adik Wita yang lebih melek teknologi. Sang adik mendaftarkan warung ke GoFood dan GrabFood, membuat akun Instagram dan TikTok, serta mengajari Wita memanfaatkan WhatsApp untuk promosi.

"Adik saya yang bikin akun, yang kelola sosial media. Dia bilang harus aktif di sosial media kalau mau usaha berkembang," jelas Wita.

Berbekal jaringan Tri dari Indosat yang stabil, Wita kini rutin membagikan menu harian melalui status WhatsApp. Ia juga aktif membagikan promosi di grup-grup komunitas, mulai dari grup Kecamatan Pondok Gede, Jatibening, hingga grup sekolah dan pertemanan.

"Tiba-tiba saya posting, eh ada yang komentar. Ada yang tanya masih buka nggak, di mana lokasinya? Berarti berpengaruh banget," ceritanya.

Dampaknya terasa nyata. Pelanggan yang sebelumnya hanya dari sekitar Jatibening, kini meluas hingga Jatiwaringin dan Galaxy. Bahkan setiap satu hingga dua bulan sekali, Wita menerima pesanan besar, 300 hingga 350 porsi untuk acara di Masjid Darussalam Persada.

"Semua berawal dari pelanggan yang awalnya pesan lewat online. Jaringan Tri dari Indosat sangat membantu usaha saya," ujarnya.

Koneksi Tri Indosat Jadi Tulang Punggung Operasional.

Bagi Wita, koneksi internet bukan sekadar pelengkap, melainkan tulang punggung operasional usahanya. Setiap hari ia menunggu notifikasi pesanan dari handphonenya. Ketika jaringan bermasalah, dampaknya langsung terasa.

"Kalau koneksi lagi mati, berdampak banget. Harusnya ada pesanan online masuk, jadi nggak ada. Makanya saya pilih Tri dari Indosat yang jaringannya stabil," paparnya.

Ia juga memanfaatkan QRIS untuk menerima pembayaran digital. Fleksibilitas ini memperluas basis pelanggannya.

"Banyak yang tanya, bisa pakai QRIS nggak? Alhamdulillah bisa. Ada pelanggan yang bilang di tempat lain nggak terima QRIS, akhirnya dia pilih beli di sini," tutur Wita.

Harga Tetap Rp10.000, Pelanggan Justru Heran.

Di tengah kenaikan harga bahan baku, Wita mempertahankan harga Rp10.000 per porsi. Keputusan ini justru mengundang reaksi tak terduga.

"Ada pelanggan yang tanya, kok harganya nggak naik-naik? Udah enam tahun segini terus. Malah minta saya naikin. Saya bingung, dikasih harga murah malah suruh naikin," ungkap Wita tertawa.

Warung Bubur Ayam Tegal Mas Ikmal buka dua sesi: pagi pukul 06.00-11.00 dan sore pukul 16.00-22.00. Pemesanan bisa dilakukan melalui WhatsApp di nomor 0898-222-5700 atau melalui GoFood dan GrabFood.

Menginspirasi Pedagang Lain untuk Go Digital.

Keberhasilan Wita memanfaatkan jaringan Tri dari Indosat untuk mengembangkan usaha, menginspirasi pedagang lain di sekitarnya.

"Di sini banyak yang jualan. Awalnya yang pakai online cuma saya, sekarang yang lain ikut-ikutan. Karena memang berpengaruh banget jualan lewat online," ungkapnya.

Dari hasil berjualan bubur ayam dengan dukungan konektivitas Tri Indosat, Wita berhasil membeli kendaraan roda empat dan membangun rumah. Kedua anaknya pun bisa menyelesaikan pendidikan hingga SMA.

"Alhamdulillah dari usaha ini bisa kebeli apa yang saya inginkan. Anak-anak juga bisa sekolah. Semua nggak lepas dari dukungan teknologi dan jaringan Tri dari Indosat," tuturnya penuh syukur.

Pesan untuk Pelaku UMKM.

Kepada sesama pelaku UMKM yang masih ragu mengadopsi teknologi digital, Wita menyampaikan pesan.

"Zaman sekarang harus mengandalkan teknologi. Pakai sosial media, sering posting, sering share. Kalau cuma mengandalkan cara lama, bisa kalah bersaing," pesannya.

Kisah Wita membuktikan bahwa konektivitas digital yang dihadirkan Indosat melalui Tri bukan sekadar soal sinyal. Lebih dari itu, jaringan internet menjadi jembatan yang mempertemukan semangat wirausaha dengan peluang pasar yang lebih luas.

"Harapan saya, usaha makin ramai dan berkembang. Semoga Tri dari Indosat terus mendukung UMKM seperti saya," pungkas Wita. (Pandu)

Share:
Komentar

Berita Terkini