Damai Putra Group - MRT Jakarta Tandatangani MoU Kerja Sama Pengembangan TOD Medan Satria

Redaktur author photo
DPG dan MRT Jakarta menunjukan MoU kerja sama yang telah ditandatangani.

inijabar.com, Jakarta - Damai Putra Group resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan MRT Jakarta, untuk menjajaki pengembangan Transit Oriented Development (TOD) seluas 50 hektare, di kawasan Medan Satria, Kota Bekasi.

Kolaborasi tersebut ditargetkan menjadi katalis transformasi Kota Harapan Indah, sebagai pusat pertumbuhan baru di timur Jakarta, yang terintegrasi dengan sistem transportasi massal.

Chief Finance Officer Damai Putra Group, Lenny Wijaya, mengatakan kerja sama strategis tersebut bukan sekadar integrasi infrastruktur transportasi, melainkan upaya menghadirkan ekosistem hidup yang lebih efisien dan inklusif bagi masyarakat.

"Kami merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan MRT Jakarta. Kerja sama ini tentang menghadirkan pengalaman hidup baru yang lebih efisien, lebih sehat, dan lebih inklusif bagi masyarakat," ujar Lenny selepas acara di Transport Hub, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2025).

Lenny menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan lahan seluas kurang lebih 50 hektare untuk pengembangan TOD. Dari total luasan tersebut, sekitar 4 hektare dikhususkan untuk Intermediate Treatment Facilities (ITF) yang akan mendukung operasional MRT.

"Pada prinsipnya, kerja sama ini untuk mendukung pengembangan MRT. Kawasan ini akan dikembangkan secara multifungsi, bisa untuk area komersial, kemungkinan juga hunian vertikal, dan fasilitas pendukung lainnya," jelas Lenny.

Sementara itu, Chief Operating Officer Damai Putra Group, Barawidjaja, menegaskan integrasi TOD akan memberikan lompatan aksesibilitas bagi penghuni dan pelaku ekonomi di Kota Harapan Indah. Konektivitas langsung dengan jaringan MRT Jakarta, diprediksi akan mempercepat mobilitas masyarakat menuju pusat kota.

"Seperti kita tahu, Bekasi saat ini sangat padat. Kebutuhan akan transportasi yang efisien, praktis, smart, dan manusiawi semakin mendesak. Penduduk Kota Harapan Indah berkembang pesat sejak 1980-an dan mayoritas masih menggunakan kendaraan pribadi, sehingga berdampak pada kemacetan," kata Barawidjaja.

Ia berharap, kehadiran MRT dan kawasan TOD dapat menjawab persoalan mobilitas tersebut, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan yang lebih baik. Lokasinya yang berada di koridor berkembang pesat dinilai memiliki potensi besar menjadi transport hub.

Di tempat yang sama, Marketing Communication Division Head Damai Putra Group, Nidya Indriasari, menyatakan pengembangan TOD akan membuka peluang hadirnya fasilitas dan amenitas urban baru seperti retail, food and beverage, ruang publik, jalur pejalan kaki yang lebih ramah (walkable), serta titik-titik aktivitas baru yang lebih dinamis.

"TOD akan membuka peluang besar untuk hadirnya fasilitas urban baru, yang menjadi katalis memperkuat positioning Kota Harapan Indah, sebagai kawasan modern yang future-proof dengan daya tarik investasi terus meningkat," papar Nidya.

Nidya menyebut, MoU tersebut menjadi sinyal kuat bahwa Kota Harapan Indah memasuki fase pertumbuhan berikutnya. Integrasi TOD diprediksi berdampak langsung pada peningkatan nilai properti, potensi ekonomi, dan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.

Perlu diketahui, terkait integrasi moda transportasi, saat ini kawasan tersebut telah terhubung dengan TransJakarta dan akses ke Stasiun KRL Kranji. Ke depan, integrasi moda akan terus berkembang seiring pengembangan kawasan. (Pandu)

Share:
Komentar

Berita Terkini