![]() |
| Kapolsek Bekasi Utara Kompol.Imam Syafii |
inijabar.com, Kota Bekasi - Maraknya judi online yang menyasar anak di bawah umur, sudah menjadi ancaman serius bagi generasi muda di Indonesia.
Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menunjukkan, kelompok usia 11–16 tahun paling banyak terlibat dalam aktivitas judi daring.
Kapolsek Bekasi Utara, Kompol Imam Syafi'i menyampaikan keprihatinan mendalam terkait fenomena tersebut. Menurutnya, korban judi online kini tidak lagi didominasi orang dewasa, tetapi sudah merambah anak usia sekolah.
"Ini sangat meresahkan. Anak-anak kita itu masih usia sekolah, sehingga ini harus menjadi perhatian kita bersama," kata Kompol Imam usai mengikuti acara Maulid Nabi di Bekasi Utara, Jumat (14/11/2025).
Ia menegaskan bahwa menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), tidak dapat dilakukan kepolisian secara mandiri. Kolaborasi dengan berbagai unsur masyarakat mutlak diperlukan.
"Kepolisian tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus bersinergi dengan kelompok masyarakat, alim ulama, dan seluruh tiga pilar. Jumlah personel kami terbatas, sementara jumlah penduduk Bekasi Utara mencapai sekitar 346 ribu jiwa," jelasnya.
Selain judi online, Kompol Imam juga mengingatkan warga mengenai peningkatan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di sejumlah titik wilayah Bekasi Utara. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dan pengamanan ekstra terhadap kendaraan pribadi.
"Kami mengimbau masyarakat agar lebih peduli dengan harta bendanya. Jangan merasa aman hanya karena berada di lingkungan sendiri. Sindikat curanmor bekerja sangat cepat, bahkan kurang dari lima menit kendaraan bisa hilang," ungkapnya.
Menurutnya, penggunaan kunci tambahan dan kebiasaan tidak meninggalkan kendaraan dalam keadaan tidak terkunci sangat penting untuk mencegah aksi kejahatan.
Kompol Imam menegaskan, bahwa membangun rasa aman bukan semata tugas aparat keamanan, tetapi juga memerlukan peran serta aktif masyarakat.
"Harus lebih waspada. Jangan diserahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Kita semua harus berperan menjaga lingkungan masing-masing," pesannya.
Ia menambahkan, kolaborasi antara masyarakat, TNI, pemerintah kecamatan, kelurahan, Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menjadi kunci mempertahankan situasi kamtibmas yang kondusif.
"Kita harus bekerja sama untuk melindungi anak-anak kita dari bahaya judi online dan menjaga keamanan lingkungan dari aksi kejahatan," pungkasnya. (Pandu)



