![]() |
| Bupati Bandung Dadang Supriatna |
inijabar.com, Kabupaten Bandung- Capaian APBD Kabupaten Bandung hingga pertengahan November 2025 ini sebesar Rp6,08 trilyun atau sekitar 83 persen dadi target sebesar Rp7,3 trilyun.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengakui regulasi soal BPHTB menjadi salah satu penyebab turunya PAD. Dadang mengungkapkan, PAD pun masih Rp 1,5 triliun dari target Rp 2,2 triliun.
Pihaknya berpesan kepada jajarannya untuk memaksimalkan potensi PAD di sisa waktu 2025 ini.
"Setelah membedah, terdapat regulasi (dari pemerintah pusat) yang berpengaruh pada potensi PAD. Diantaranya, BPHTP dan retribusi menjadi nol bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sempat berjalan juga penghapusan piutang PBB. Potensi dari mata pendapatan itu Rp 27 miliar,"ujarnya, Jumat (21/11/2025)
Dia menekankan setiap organisasi perangkat daerah (OPD) untuk memetakan dan menggali potensi pendapatan. Hal itu termasuk dari sektor pariwisata di kawasan Pasirjambu, Ciwidey, Rancabali (Pacira) selepas terbitnya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) mutakhir.
Dadang menyatakan, Kabupaten Bandung mendapat insentif fiskal dari pemerintah pusat, sebesar Rp 6,5 miliar. Pihaknya mengalokasikan insentif fiskal untuk program-program prioritas di berbagai sektor.
"Salah satunya, untuk pelaksanaan gerakan menanami halaman rumah. Kami ingin, masyarakat memanfaatkan halaman untuk menanam tanaman pangan. Kami pun ingin masyarakat bisa memelihara ayam petelur,"beber Dadang.
Dia juga mengatakan, dengan adanya penyesuaian dana transfer ke daerah, seluruh perangkat daerah lebih cermat dalam mengusulkan kebutuhan anggaran.(*)



