![]() |
| DPC PKB Depok saat menggelar Tasyakuran |
inijabar.com, Depok – Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Depok menggelar tasyakuran penganugerahan gelar Pahlawan Nasional KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Syaikhona Muhammad Kholil (Bangkalan, Madura), di kantor DPC PKB Kota Depok, pada Rabu (12/11/2025) malam.
PKB Kota Depok menyampaikan apresiasi kepada Presiden RI atas penghargaan yang diberikan terhadap kedua tokoh nasional tersebut, sekaligus menjadikan acara ini sebagai momentum komitmen partai untuk memadukan nilai humanis Gus Dur dengan ketegasan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terutama kaitannya dengan moderasi beragama dan menjaga persatuan bangsa.
Ketua DPC PKB Kota Depok, M. Faizin, menekankan bahwa semangat perjuangan Gus Dur yang mencerminkan ciri khas toleransi, kemanusiaan, dan keadilan sosial tetap relevan sebagai pedoman politik kebangsaan.
Menurutnya, gaya kepemimpinan Presiden Prabowo yang saat ini menekankan ketegasan dan persatuan nasional perlu dipadukan dengan nilai-nilai humanis Gus Dur. Agar keberlanjutan pembangunan tetap berpihak pada rakyat kecil dan menjaga harmoni antar umat beragama.
“PKB Depok melihat kepemimpinan Presiden Prabowo sejalan dengan semangat Gus Dur dalam membangun bangsa yang kuat, adil, dan menghargai keberagaman. Keduanya memiliki visi yang sama, yaitu meletakkan dasar kebangsaan di atas kepentingan golongan,” ujar Faizin kepada wartawan usai menghadiri tasyakuran penganugerahan gelar Pahlawan Nasional, di Kantor DPC PKB Kota Depok, Rabu (12/11/2025) malam.
Lebih lanjut, Faizin menegaskan bahwa PKB Depok siap berperan aktif untuk mengawal program pemerintah pusat, khususnya di bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial.
Melalui semangat hubbul wathan minal iman (cinta tanah air sebagian dari iman), PKB ingin menghadirkan politik yang menyejukkan dan mengedepankan dialog lintas kelompok.
“Kami ingin menghadirkan politik yang mempersatukan, bukan memecah belah. Moderasi beragama adalah kunci menjaga stabilitas sosial dan politik di daerah, sekaligus memperkuat pondasi kebangsaan yang diwariskan oleh Gus Dur,” kata M. Faizin.
Faizin juga menekankan, keberhasilan sebuah bangsa tidak hanya dapat diukur dari pembangunan fisik, melainkan juga dari keseimbangan jasmani dan rohani warga masyarakatnya.
“Untuk membangun kehidupan yang sehat, semua harus seimbang bukan hanya kebutuhan fisik, tetapi juga rohani. Seperti pesan Gus Dur, bangsa yang besar adalah bangsa yang bersatu dalam kemanusiaan,” terang M.Faizin.
Melalui langkah ini, PKB Depok berharap penganugerahan gelar Pahlawan Nasional KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Syaikhona Muhammad Kholil ini dapat menjadi penggerak moderasi beragama di tingkat lokal sekaligus menguatkan konsolidasi politik kebangsaan yang humanis, toleran, dan berpihak kepada rakyat kecil.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Dewan Syuro DPC PKB Kota Depok, KH. Abdul Kohar Amin, menambahkan bahwa tasyakuran ini menjadi wujud nyata aktualisasi nilai-nilai karakter Gus Dur dalam kehidupan berorganisasi dan berbangsa. Menurutnya, kegiatan seperti ini penting untuk terus dikembangkan agar mampu membangkitkan semangat kader dan memperkuat konsolidasi partai.
“Acara seperti ini perlu dilaksanakan, karena membawa semangat kebersamaan dan menjadikan organisasi lebih baik. Kami, sebagai warga PKB, sangat bangga atas jasa-jasa Gus Dur yang kini telah diakui sebagai Pahlawan Nasional. Beliau adalah sosok Bapak Bangsa yang mampu merangkul berbagai kelompok dan golongan,” ujar KH. Abdul Kohar.
Kiai Kohar menambahkan bahwa keteladanan Gus Dur dalam merangkul semua kalangan, termasuk umat Konghucu Tionghoa dan kelompok minoritas lainnya. Merupakan wujud nyata dari semangat toleransi dan kemanusiaan yang tinggi.
PKB berkomitmen untuk terus menggerakkan langkah-langkah politik yang selaras dengan visi dan misi Gus Dur sebagai inspirator utama perjuangan partai.
“Gus Dur selalu mengedepankan kemanusiaan di atas kepentingan politik. Beliau tidak ingin bangsa ini terpecah-belah karena perbedaan. Sikap legowo dan ketulusannya menjaga keutuhan bangsa menjadi teladan bagi kami di PKB,” tambah Kiai Kohar.
Selain itu, Kiai Kohar juga menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto sudah meneladani sikap kenegarawanan Gus Dur. Keputusan Prabowo untuk merangkul semua pihak yang dahulu berseberangan dengannya ke dalam Pemerintahan menunjukkan kedewasaan politik yang berorientasi pada persatuan nasional.
“Saya kira Presiden Prabowo mengambil inspirasi dari Gus Dur. Beliau berani mengangkat orang-orang yang dahulunya berseberangan dengannya, demi persatuan bangsa. Langkah ini jarang dilakukan, dan itu mencerminkan kepemimpinan yang mengedepankan keutuhan negara,” pungkasnya. (Risky)



