inijabar.com, Jakarta- Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin mengungkapkan, pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) jenjang SMA/SMK/sederajat hingga hari terakhir gelombang kedua berjalan dengan tertib dan sesuai prosedur di seluruh Indonesia.
“Hingga hari ini, atau sesi terakhir gelombang kedua, lebih dari 3,3 juta peserta telah mengikuti TKA dengan tingkat kehadiran 98 persen. Angka tersebut belum termasuk peserta yang akan mengikuti tes gelombang ketiga pada Sabtu dan Minggu, serta peserta jadwal susulan pada 17 sampai 23 November 2025,” ujarnya. Kamis (6/11/2025)
Lebih dari 50 ribu pengawas, 1.710 penyelia perguruan tinggi, serta lebih dari 60 ribu proktor yang tersebar di satuan pendidikan di seluruh Indonesia dilibatkan dalam pelaksanaan TKA ini. Selain itu, pemantauan pelaksanaan TKA dilakukan oleh tim dari seluruh provinsi.
“Artinya, sistem dan kesiapan satuan pendidikan di lapangan sampai saat ini sangat solid. Menurut pantauan dashboard kami di posko teknis pusat, tidak ditemukan kendala teknis yang berarti,” kata Toni.
Toni menekankan pentingnya nilai integritas dalam pelaksanaan TKA.
“Di dalam setiap tes, yang sesungguhnya itu diuji bukan hanya kemampuan berpikir, tetapi juga karakter yang melekat pada diri murid kita. TKA ini menghadirkan tantangan bagi para murid, namun juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa integritas itu adalah nilai yang tidak boleh ditawar. Kami selalu menghimbau kepada sekolah, guru, orang tua, maupun media untuk mengedukasi murid dalam hal kejujuran, ketertiban, dan berlaku adil tanpa ada yang dirugikan,” tuturnya.
Kemendikdasmen, kata Toni, tidak akan metoleransi segala bentuk kecurangan.
“Kami bekerja sama dengan Inspektorat Jenderal untuk mengawasi jalannya TKA. Apabila ada kaitannya dengan kecurangan atau pelanggaran, setiap temuan langsung kita identifikasi dan dokumentasikan, kemudian kita alirkan datanya ke Inspektorat Jenderal,” tegas Toni.
Senada dikatakan, Inspektur II Kemendikdasmen, Purwaniati Nugraheni, bahwa proses pemantauan di daerah-daerah yang melaksanakan TKA berjalan intensif.
“Terkait dengan pelanggaran, Inspektorat Jenderal telah langsung menurunkan tim di wilayah yang teridentifikasi terjadi kecurangan sesuai dengan data yang disampaikan oleh BSKAP,”kata Purwaniati.
Asesmen pendidikan bukan sekadar pengukuran kemampuan akademik, tetapi bagian dari pembentukan karakter peserta didik.
Melalui pelaksanaan yang jujur, tertib, dan bermartabat, Kemendikdasmen berharap TKA dapat menjadi instrumen untuk memperkuat budaya mutu dan meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan.(*)



