Warga Rusunawa Pasar Rebo Geram, Lantaran Padamnya Listrik 4 Hari

Redaktur author photo
Rusunawa BLK Pasar Rebo terlihat gelap karena listrik padam sejak tiga hari lalu

inijabar.com, Jakarta – Sejumlah warga penghuni Rusunawa BLK Pasar Rebo, Kelurahan Susukan Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur menyatakan keresahannya lantaran kerapnya padamnya aliran listrik di sejumlah tower rumah susun tersebut, yang terjadi sejak  8 – 11 November 2025.

Hal itu diungkapkan salah satu warga penghuni Rusunawa Pasar Rebo, Slamet Riyadi. Dia mengungkapkan bahwa padamnya listrik di kawasan setempat sudah berlangsung selama empat hari sejak Sabtu (8/11/2025).

“Sudah empat hari berlalu sejak Sabtu, 8 November 2025, warga Rusunawa BLK Pasar Rebo masih beraktivitas dalam kondisi gelap tanpa aliran listrik yang normal,” ujar Slamet Riyadi dalam keterangan resminya, Selasa (11/11/2025).

Dengan padamnya listrik itu, Slamet menjelaskan ada sekitar 172 Kepala Keluarga yang tinggal di Rusun BLK Pasar Rebo tepatnya Tower A RT 014 RW 01, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur telah merasakan dampak sosial yang luas.

“Anak-anak jadi tidak bisa belajar, ibu rumah tangga kesulitan beraktivitas, hingga lansia. Apalagi warga sakit yang terdampak langsung oleh padamnya listrik di malam hari,” ungkapnya.

Kendati demikian, Slamet bersama warga lainnya menilai selama terjadi padamnya listrik ironisnya penanganan dari Pihak Pengelola dan Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) VIII Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta dinilai lambat bahkan tak ada pernyataan resmi.

“Keluhan warga yang disampaikan melalui Pengurus RT 014 RW 001 juga belum mendapat tanggapan yang jelas dan cepat. Padahal ini menyangkut kenyamanan, keamanan, dan hak dasar warga rusun untuk mendapatkan hunian yang layak dan berfungsi sebagaimana mestinya,” cetus Slamet.

Lantaran itu, menurutnya jika hal ini kerap terjadi di lingkungan Rusunawa, akan menciptakan situasi ketidaknyamanan dan keresahan yang semakin meluas. Pihaknya berharap Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) VIII DPRKP DKI Jakarta segera hadir untuk memberikan penjelasan terbuka kepada para penghuni rusunawa, serta menindaklanjuti gangguan listrik ini secara menyeluruh.

“Pelayanan publik seharusnya hadir saat warga kesulitan, bukan diam saat warga berjuang dalam gelap. Mari kita bersama-sama dorong, agar ada tindakan nyata dan komunikasi terbuka dari pihak pengelola maupun UPRS VIII,” tandas Slamet. (Risky)

Share:
Komentar

Berita Terkini